informasi

Review Film Sehidup Semati: Mengguncang Dengan Thriller Psikologis, Namun Penuh Kritik

Kamis, 25 Januari 2024 | 21:20 WIB
(Nadya Kamila )

Catatanfakta.com - Film Sehidup Semati, karya sutradara Upi Avianto, telah menggebrak layar bioskop Indonesia sejak dirilis pada 11 Januari 2024.

Dengan genre Thriller Horror, yang sebenarnya lebih tepat disebut sebagai Psychological Thriller, film Sehidup Semati  ini menawarkan pengalaman menegangkan yang mengajak penonton merenung tentang bahaya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Film Sehidup Semati Bercerita tentang kehidupan rumah tangga Renata (Laura Basuki) dan Edwin (Ario Bayu), awalnya pernikahan yang penuh romantisme berubah menjadi gejolak ketika Edwin terlibat dalam KDRT dan perselingkuhan.

Baca Juga: Teror Misteri dalam 'Sehidup Semati': Laura Basuki Alami Kekerasan Rumah Tangga

Renata, yang tumbuh dengan keyakinan bahwa tugas seorang istri adalah mengabdi kepada suami dan menjaga keutuhan rumah tangga, berusaha mempertahankan pernikahannya meskipun harus menghadapi kenyataan pahit.

Film ini menyoroti bahaya dan kerusakan yang diakibatkan oleh KDRT dengan cara yang cukup menggugah.

Skenario Upi Avianto, yang telah ada sejak 13 tahun yang lalu, berhasil memberikan lapisan emosional pada karakter Renata, yang diperankan dengan apik oleh Laura Basuki.

Baca Juga: Prabowo, Sarungan dan Semangat Garuda: Momen Rumahan Nonton Timnas RI vs Jepang yang Bikin Netizen Terharu!

Sebagian besar setting film berada di dalam apartemen, namun pengambilan gambar yang kreatif berhasil menghadirkan nuansa yang unik di tengah kesempitan dan pengap.

Chemistry yang kuat antara Laura Basuki dan Ario Bayu, sebagai pasangan yang terjerat dalam hubungan toxic, memberikan kehidupan pada dinamika rumah tangga yang runtuh.

Asmara Abigail tampil luar biasa dengan akting penuh totalitas, berhasil memperlihatkan kegilaan karakternya yang mencuri perhatian penonton.

Baca Juga: Teror Misteri dalam 'Sehidup Semati': Laura Basuki Alami Kekerasan Rumah Tangga

Meskipun demikian, ada beberapa elemen dalam film ini yang mendapat kritik.

Penggunaan color grading yang terlalu gelap dan biru di beberapa adegan terasa berlebihan, meskipun mungkin dimaksudkan untuk mencerminkan kehidupan batin tokoh utama.

Halaman:

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB