Catatanfakta.com - Dalam perjalanan sejarah politik Indonesia, dua periode penting yang menjadi sorotan adalah masa Orde Baru dan era Reformasi.
Namun, kali ini kita tidak hanya mengulas kebijakan atau tokoh-tokoh utamanya, melainkan kita akan menyibak perbedaan mekanisme "checks and balances" yang menjadi tulang punggung sistem pemerintahan pada dua periode ini.
Baca Juga: Revolutionary! Apple Vision Pro Akan Mengubah Cara Anda Berinteraksi dengan Teknologi
Masa Orde Baru: Ketenangan Tapi Terkendali
Pada masa Orde Baru, pemerintahan di bawah kekuasaan Soeharto dikenal dengan kestabilan politiknya.
Meski demikian, terdapat kritik terhadap kurangnya transparansi dan kendali yang berlebihan dari pemerintah terhadap institusi-institusi pemerintahan dan militer.
Mekanisme "checks and balances" cenderung terpusat pada otoritas eksekutif, dengan sedikit ruang untuk kontrol independen.
Baca Juga: Dampak Tak Terduga: Pemanfaatan Teknologi di Indonesia dan Ancaman Serius terhadap Lingkungan
Era Reformasi: Demokrasi Menantang Status Quo
Seiring dengan tumbangnya rezim Orde Baru, Indonesia beralih ke era Reformasi dengan semangat membangun sistem pemerintahan yang lebih demokratis.
Mekanisme "checks and balances" diperkuat dengan lebih banyak keterlibatan masyarakat sipil, lembaga-lembaga independen, dan media massa.
Penegakan hukum dan transparansi diangkat menjadi poin penting dalam upaya menghindari konsentrasi kekuasaan yang berlebihan.
Baca Juga: Etos Akademik: Perjalanan Mahasiswa Muslim di Dunia Pendidikan