Catatanfakta.com - Dalam sejarah panjang Indonesia, perubahan politik telah menjadi sorotan utama.
Salah satu aspek penting yang menjadi fokus perbandingan adalah mekanisme checks and balances, yang memainkan peran kunci dalam menjaga keseimbangan kekuasaan.
Dari masa Orde Baru hingga Era Reformasi, mari kita telusuri transformasi menarik yang terjadi.
Baca Juga: Makanan yang Membuat Bau Badan dan Cara Mengatasinya
Masa Orde Baru: Kekuasaan Sentralistik
Di bawah pemerintahan Orde Baru, mekanisme checks and balances cenderung bersifat sentralistik.
Kekuasaan terpusat pada Presiden dan parlemen yang didominasi oleh partai penguasa. Meskipun ada lembaga-lembaga seperti Mahkamah Agung, keberlanjutan mekanisme ini sering kali dipertanyakan.
Baca Juga: Manfaat Masker Rumput Laut untuk Kulit Wajah yang Lebih Sehat dan Bersinar
Era Reformasi: Demokratisasi dan Desentralisasi
Seiring bergulirnya Era Reformasi, terjadi pergeseran paradigma yang signifikan.
Masyarakat menuntut demokratisasi yang lebih kuat dan desentralisasi kekuasaan.
Mekanisme checks and balances diperkuat melalui pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komisi Yudisial, dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang berperan penting dalam memeriksa dan menyeimbangkan kekuasaan.
Baca Juga: Menelusuri Keunikan Budaya Etos Akademik Mahasiswa Muslim: Dedikasi, Disiplin, dan Doa