Catatanfakta.com - Berdasarkan teori budaya politik yang dikemukakan oleh Almond dan Powell, budaya politik dikelompokkan menjadi tiga tipe, yaitu:
(1) budaya politik parokial,
(2) budaya politik subjek,
(3) budaya politik partisipan.
Baca Juga: Kategori Budaya Politik Indonesia Menurut Almond dan Powell dari 1999 hingga Sekarang
Dalam konteks Indonesia, sejak tahun 1999 hingga saat ini, budaya politik Indonesia telah mengalami perubahan yang signifikan dari budaya politik parokial menuju budaya politik partisipan.
Reformasi politik yang terjadi pasca-jatuhnya rezim otoriter Orde Baru pada tahun 1998 telah membuka pintu bagi masyarakat Indonesia untuk lebih aktif dalam berpartisipasi dalam proses politik.
Budaya Politik Parokial: Pada budaya politik parokial, masyarakat lebih fokus pada kehidupan lokal dan tidak terlalu peduli atau terlibat aktif dalam politik nasional.
Baca Juga: Kategori Budaya Politik Indonesia Menurut Almond dan Powell dari 1999 hingga Sekarang
Orde Baru yang otoriter, kebijakan politik yang sentralistik, dan pembatasan kebebasan berekspresi membuat masyarakat Indonesia pada saat itu lebih fokus pada kehidupan mereka sendiri daripada pada politik nasional.
Budaya Politik Subjek dan Partisipan: Setelah jatuhnya Orde Baru dalam tahun 1998 dan reformasi politik yang mengikutinya, Indonesia mulai mengalami pergeseran menuju budaya politik subjek dan partisipan.
Dalam budaya politik subjek, masyarakat sadar dan peduli terhadap politik nasional dan pemerintahan, tetapi keterlibatan mereka dalam proses politik masih terbatas.
Baca Juga: Multikulturalisme dalam Era Globalisasi: Sebuah Eksplorasi Lebih Jauh