Catatanfakta.com - Berikut beberapa contoh kasus etnosentrisme yang terjadi di Indonesia:
Kasus SARA di Batam (2016) Pada tahun 2016, terjadi insiden di Batam yang melibatkan warga asal Sumatera dan warga asal Jawa.
Para pendatang dari Jawa mendirikan pos kamling di lingkungan mereka tanpa melibatkan warga lokal.
Hal ini menimbulkan dugaan etnosentrisme, yakni merasa bahwa masyarakat Jawa lebih unggul dalam hal keamanan lingkungan dalam kasus ini.
Akibat dari insiden tersebut, suasana menjadi tegang dan sempat terjadi kerusuhan antara warga dari dua kelompok tersebut.
Konflik Sampit (2001) Konflik Sampit yang terjadi di Kalimantan Tengah pada tahun 2001 merupakan bentuk perwujudan etnosentrisme antara kelompok etnis Dayak dan Madura.
Konflik ini terjadi karena adanya rasa persaingan dan perasaan superioritas antara kedua kelompok etnis.
Akibatnya, terjadi bentrokan antara mereka yang mengakibatkan ribuan nyawa melayang dan banyak pengungsi.
Insiden penolakan pembangunan tempat ibadah di Bekasi (2010) Pada tahun 2010, sekelompok warga di Bekasi melakukan penolakan atas pembangunan sebuah gereja di lingkungan mereka.
Baca Juga: etnosentrisme prejudis dan diskriminasi
Penolakan ini mencerminkan etnosentrisme di mana warga tersebut merasa kepercayaan dan budaya mereka lebih unggul dibandingkan dengan kelompok yang ingin mendirikan tempat ibadah.