Catatanfakta.com - Medan, Sumatera Utara - Dalam berita yang menarik ini, kita akan mengungkapkan kisah panjang dan bersejarah mengenai hotel tertua di Sumatera Utara, yang baru-baru ini mengubah namanya.
Bangunan ini telah berdiri tegak selama 125 tahun, membawa kita kembali ke zaman kolonial Belanda.
Pada awalnya, hotel ini didirikan oleh seorang pengusaha Belanda terkenal bernama Aeint Herman de Boer pada tahun 1898.
Baca Juga: Terbongkar! Kekayaan Furqanuddin Masulili, Wakil Bupati Banggai, yang Mengejutkan Publik
Ketika itu, hotel tersebut dikenal dengan nama NV.Hotel Mijn de Boer.
Struktur ini adalah hasil penggabungan dua hotel, yakni Hotel Wisma Deli dan Hotel Dharma Bakti, yang hanya memiliki 7 kamar, restoran, dan bar ketika pertama kali dibangun.
Tahun 1909 menyaksikan pemiliknya melakukan renovasi yang meningkatkan jumlah kamar menjadi 40 yang nyaman.
Kemudian, pada tahun 1957, hotel ini mengalami renovasi lainnya dan memiliki 51 kamar dengan penambahan lantai.
Selama pemerintahan Hindia Belanda, banyak tamu penting yang pernah menginap di hotel ini, termasuk Raja Leopold II dari Belgia, yang menjadi tamu pemerintah Hindia Belanda.
Namun, yang membuat hotel ini sangat istimewa adalah bahwa hingga saat ini, bangunan aslinya tetap terjaga dan diakui sebagai warisan budaya oleh pemerintah.
Masyarakat sekitar umumnya menyebutnya sebagai Hotel De Boer, sebagai penghormatan kepada pemilik pertamanya, Aeint Herman de Boer.
Tetapi, apa yang membuat berita ini semakin menarik adalah bahwa hotel ini baru-baru ini mengubah namanya menjadi Hotel Grand Inna Medan, yang merujuk pada nama hotel pertama yang digabungkan.