Deddy Corbuzier sedang menyentil Komisi Penyiaran Indonesia KPI karena KPI dinilai tidak cepat tanggap dan membiarkan Fajar Sadboy banyak muncul di TV.
Menurutnya Fajar Sadboy masih terlalu anak anak untuk terlalu sering diwawancarai.
Baca Juga: Nikita Mirzani Beberkan Pada Publik Bahwa Ivan Gunawan Pernah Main Dukun Pada Dirinya
Deddy Corbuzier menyentil Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Hal itu dikarenakan Fajar Sadboy berulang kali muncul di berbagai program televisi setelah dirinya viral di media sosial.
Kemudian, Deddy Corbuzier pun menjelaskan letak permasalahan Fajar Sadboy. Ia juga mempertanyakan kinerja KPI ketika Fajar Sad Boy sering muncul di tayangan televisi.Baca Juga: Ferry Irawan Akhirnya Berujung Di Sel Tahanan
"Pertanyaan saya, bukan masalah Fajar diundang ke sini apa engga
bukan masalah Fajar ada di sosial media apa enggak, bukan masalah Fajar nangis-nangis beneran apa enggak, bikin quotes, mau pacaran umur 15 tahun, bukan itu. Pemasalahannya adalah dia pada saat ada TV, mana KPI?" ujar Deddy.
Fajar Sadboy dinilai bebas menjadi bintang tamu di program televisi. Deddy menyebut KPI tidak melarang Fajar Sadboy yang masih di bawah umur itu muncul berkali-kali di televisi.
"Permasalahannya adalah, dia pada saat ada di TV. Ya, ada di TV, mana KPI?" ujar Deddy.
Baca Juga: Heboh Baim Wong Laporkan Kasus Penipuan, Bagi-Bagi give away Atas Nama dirinya
Teguran Deddy terhadap KPI tersebut dikarenakan berkaca dari kasus sebelumnya. Saat itu, Deddy pernah ditegur oleh KPI ketika memandu acara televisi dan mengundang anak remaja.
"Saya pernah di Hitam Putih ngundang anak kecil, kena KPI, kena saya. Pertanyaannya, sekarang, ketika Fajar Sadboy dan mantannya, usia di bawah umur, masuk ke dalam TV, mana KPI-nya?" ujarnya.Lebih lanjut, Deddy menjelaskan peraturan yang menurutnya tidak dipatuhi oleh KPI, mengingat banyaknya program televisi yang dibiarkan begitu saja mewawancarai Fajar Sadboy.
Baca Juga: Wulan Guritno menghebohkan dengan Open BO
Padahal kalau kita ngerujuk pada pasal 29 peraturan KPI tentang Pedoman Perilaku Penyiaran, disebutkan bahwa lembaga penyiaran tidak boleh mewawancarai anak-anak di bawah umur 18 tahun di luar kapasitas mereka serta wajib mempertimbangkan keamanan dan masa depan mereka," kata Deddy.
Di samping itu, Deddy kembali mengulang pertanyaan soal kinerja KPI. Ia melontarkan sindiran terkait penyensoran tayangan televisi yang menjadi kontroversi.
Diketahui, KPI pernah melakukan sensor terhadap tayangan televisi yang terdapat adegan memerah susu sapi. Sontak, Deddy menyebut KPI saat ini sedang sibuk melakukan sensor yang tidak perlu, salah satunya adegan memerah susu sapi.