Catatanfakta.com - Grup KPop terkenal, Enhypen, mendadak menjadi pusat sorotan setelah dikaitkan dengan dunia politik dalam kampanye politik di Indonesia.
Kontroversi muncul saat sejumlah caleg dari Partai PDI Perjuangan menggunakan citra para anggota Enhypen dalam pamplet kampanye mereka.
Netizen, terutama para penggemar KPop, bereaksi keras terhadap penggunaan grup Enhypen sebagai alat promosi politik.
Baca Juga: Park Bo Gum Memukau Thailand dengan Penampilan Awet Muda di Grand Opening CELINE
Mereka mengekspresikan ketidakpuasan mereka karena grup yang seharusnya untuk kepentingan hiburan dibawa-bawa ke dalam dunia politik untuk mendapatkan suara.
Salah satu banner kampanye menampilkan gambar anggota Enhypen dengan narasi yang didampingi oleh pantun serta logo Partai PDI Perjuangan, menyebabkan reaksi keras dari netizen.
Banyak dari mereka merasa bahwa penempatan gambar grup KPop dalam konteks politik adalah tindakan yang tidak pantas dan mencari simpati tanpa memperhatikan kesadaran politik masyarakat.
Baca Juga: Kim Yoo Jung dan Song Kang, Kemesraan di Balik Layar Drama 'My Demon' Bikin Netizen Meleleh!
Komunitas online pun ramai dengan beragam komentar.
Sebagian besar dari mereka mengekspresikan kekecewaan dan protes atas penggunaan grup KPop dalam kampanye politik, dengan beberapa di antaranya bahkan salah mengidentifikasi Enhypen sebagai BTS.
Terkait dengan aturan di Korea, netizen menyoroti bahwa di sana penggunaan idola atau grup KPop dalam politik juga menuai protes dan kecaman keras.