informasi

Muhamad Faishal, Wakil Gen Z Asia dan Presentasikan Rancangan Hukum Internet 3 di Asia

Sabtu, 3 Desember 2022 | 00:00 WIB
Gen Z Go Asia (Catatan fakta)

 Baca Juga: Temukan dua Jenazah Tim SAR Gabungan Menduga Ini Korban 1 Keluarga

Banyak perusahaan bernilai miliaran dolar membuat pengumuman besar sebagai bagian dari strategi Metaverse mereka. 

Misalnya, Microsoft melakukan akuisisi yang "mengorbankan blok bangunan metaverse". 

Merek  besar menggunakan NFT sebagai bagian dari game digital yang dapat dikenakan di metaverse. 

Baca Juga: Helikopter Polri Hilang di Bangka Belitung

YouTube Menyewa Direktur Web3.0 Pertama Perusahaan multinasional besar secara aktif merekrut insinyur Metaverse.

 McDonald's, Epic Games, dan banyak lainnya telah membuat langkah besar dalam mengintegrasikan atau memperluas metaverse.

MetaverseIni memiliki banyak kegunaan termasuk komersial, administrasi, sosial dan hiburan. 

Baca Juga: Ruhyat Nugraha Ucapkan Selamat Atas di Lantiknya GARDA SAKTI SAKATA Kabupaten Bogor

Misalnya, Metaverse dapat mengubah cara kita bekerja. Panggilan video akan menjadi usang dan interaksi virtual dengan rekan kerja akan menjadi norma. 

Metaversi ini menimbulkan sejumlah masalah hukum selain yang timbul dari penggunaan NFT yang disebutkan di atas. Di bawah ini adalah ringkasan masalahnya.


Metaverse dan tata kelola dunia maya itu kompleks. Dalam kebanyakan kasus, ada persyaratan penggunaan platform, tetapi aturan terpisah untuk dunia virtual, negara, kamar, atau pasar masing-masing yang berbeda. 

Baca Juga: Ruhyat Nugraha Ucapkan Selamat Atas di Lantiknya GARDA SAKTI SAKATA Kabupaten Bogor

Perlindungan dan Pelanggaran IP - Sebagian besar Konten Buatan Pengguna Metaverse (UGC) memiliki sejumlah masalah IP termasuk pelanggaran IP  penghapusan DMCA. 

Milik dan dilisensikan oleh UGC. Persyaratan pasarvirtual dan masalah hukum.

Halaman:

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB