informasi

Menggali Kembali Karya Lupa: Tokoh Sosiologi Munculkan Teori 'Sosialumonositis

Selasa, 22 Agustus 2023 | 10:10 WIB
belajar sosiologi memudahkan individu untuk beradaptasi dalam masyarakat mengapa demikian (Creative Vix / Pexels)

 

Catatanfakta.com - Dunia sosiologi kembali dikejutkan dengan munculnya sebuah teori yang unik dan berbeda dari apa yang biasanya kita kenal.

Seorang tokoh sosiologi yang sebelumnya jarang diperbincangkan, Profesor Marcella Ainsley, telah mengeluarkan sebuah teori yang ia sebut sebagai 'Sosialumonositis'.

Teori ini mendobrak batas-batas pemahaman kita tentang interaksi sosial dan membawa nuansa segar dalam dunia sosiologi.

Baca Juga: Melalui Lensa Sosiologi: Membedah Dinamika Menarik dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam wawancara eksklusif dengan Profesor Ainsley, ia mengungkapkan bahwa inspirasi untuk teori ini muncul dari pengamatannya terhadap perilaku kelompok monyet di hutan hujan Amazon.

Ia terpesona oleh bagaimana monyet-monyet ini menjalin interaksi kompleks, menghadapi konflik, dan akhirnya menciptakan harmoni dalam kelompok mereka.

Dengan latar belakang pendidikan yang kaya dalam sosiologi dan etologi, Profesor Ainsley memutuskan untuk menerjemahkan temuannya di dunia alam menjadi konsep sosiologis yang dapat diterapkan pada manusia.

Baca Juga: Mengupas Tuntas Pendidikan Pancasila: Menjelajahi Hikmah dan Kearifan dalam Ideologi Bangsa

Teori 'Sosialumonositis' mengajukan bahwa manusia cenderung mengalami ketegangan sosial dalam kelompok-kelompok besar, mirip dengan apa yang terjadi pada kelompok monyet.

Salah satu aspek menarik dari teori ini adalah pandangannya tentang "hierarki sosial adaptif".

Profesor Ainsley berpendapat bahwa dalam kelompok besar, manusia cenderung membentuk hierarki yang dinamis dan beradaptasi sesuai dengan keahlian, kontribusi, dan karakteristik unik masing-masing individu.

Baca Juga: Mengungkap Misteri Kehidupan: Tokoh Sosiologi Mengajak Dunia Memahami Teori Kekacauan Kreatif

Ini berarti bahwa posisi sosial seseorang dalam hierarki dapat berubah seiring waktu berdasarkan kontribusi aktual mereka, bukan sekadar faktor keturunan atau status awal.

Halaman:

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB