Marx menyatakan bahwa masyarakat terbagi menjadi dua kelompok utama: pemilik sarana produksi (borjuis) dan pekerja (proletar).
Konflik yang tak terelakkan antara keduanya akan mendorong perubahan sosial dan akhirnya mengarah pada masyarakat tanpa kelas, komunisme.
Baca Juga: Melacak Jejak Kekuasaan: Menjelajahi Dinamika Politik Melalui Lensa Pengantar Ilmu Politik
**3. Max Weber: Rasionalisasi dan Pemahaman Sosial**
Sosok Max Weber dikenal karena kontribusinya terhadap teori tentang rasionalisasi dan tindakan sosial.
Ia memandang modernitas sebagai era rasionalitas, di mana nilai-nilai tradisional mulai tergeser oleh logika rasional.
Konsep "aksi sosial" Weber menggambarkan tindakan individu yang memiliki makna subjektif.
Pemahaman ini penting dalam menganalisis alasan di balik perilaku manusia dalam masyarakat.
Baca Juga: Peluang Emas Bagi Mahasiswa: Magang di Perusahaan Ternama Melalui Program MSIB
**4. Harriet Martineau: Feminisme dan Analisis Sosial**
Harriet Martineau, sering dijuluki sebagai ibu sosiologi wanita, mengedepankan kajian tentang peran gender dalam masyarakat.
Pada masanya, konsep ini revolusioner karena memberikan pandangan baru terhadap dinamika sosial dari perspektif perempuan.
Martineau memperkenalkan metode observasi dalam penelitian sosial, memberikan contoh penting tentang bagaimana ilmuwan sosial dapat memahami masyarakat dari sudut pandang yang beragam.
Baca Juga: Eksplorasi Kekayaan Sistem Sosial Budaya Indonesia: Merangkul Keragaman dalam Satu Kesatuan
**5. W.E.B. Du Bois: Rasisme dan Identitas Budaya**