Catatanfakta.com - Pada tahun 2023, sebanyak 10.500 ton cangkang sawit dari Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) telah diekspor ke negara Jepang melalui Pelabuhan Belang Belang, Kabupaten Mamuju.
Kepala Karantina Pertanian Mamuju, Agus Karyono, menjelaskan bahwa cangkang sawit senilai Rp18 miliar tersebut telah menjalani proses sertifikasi dan memenuhi syarat untuk diekspor.
Sertifikasi ini merupakan persyaratan yang ditetapkan oleh negara tujuan, yakni Jepang, untuk memastikan cangkang sawit yang diekspor bebas dari hama dan penyakit.
Baca Juga: PKS SAMBUT BAIK GOLKAR HADIR DI APEL SIAGA PERUBAHAN
Sebelum mendapatkan sertifikasi, Karantina Pertanian Mamuju telah melakukan pemeriksaan fisik terhadap cangkang sawit, dokumen, alat angkut, dan juga tindakan karantina perlakuan fumigasi terhadap cangkang sawit tersebut.
Semua langkah ini bertujuan untuk menjamin kualitas dan kebersihan produk yang diekspor.
Ekspor cangkang sawit dari Sulbar ke Jepang sudah terjadi sebanyak lima kali pada tahun 2023 untuk memenuhi permintaan dari negara Jepang.
Baca Juga: PERSIJA VS BHAYANGKARA SIMIC MENGAKU SENANG CETAK 2 GOL
Jumlah keseluruhan cangkang sawit yang diekspor ke Jepang pada tahun tersebut mencapai 41.840 ton dengan nilai sekitar Rp71,7 miliar.
Pada tahun sebelumnya, yaitu tahun 2022, jumlah ekspor cangkang sawit dari Sulbar ke Jepang tercatat sebanyak tujuh kali pengiriman dengan total 66.000 ton.
Diprediksi bahwa angka ekspor cangkang sawit ini akan meningkat pada tahun 2023, menunjukkan permintaan yang terus bertambah dari negara Jepang.