Catatanfakta.com - Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto yang merupakan calon presiden potensial saling mengedepankan narasi positif meski digadang-gadang bakal bersaing di Pilpres 2024 mendatang.
Momen tersebut terjadi saat mereka diundang dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-16 Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Makassar, Kamis, 13 Juli.
Ganjar, Anies, dan Prabowo semuanya saling bertegur sapa di depan para wali kota dari seluruh Indonesia. Menurut pengamat politik, ini sangat bagus untuk calon pemimpin Indonesia selanjutnya.
Baca Juga: Terperangkap Dalam Kecelakaan Mengerikan: Bocah SD Tabrak Trotoar, Kaki Patah
Adi Prayitno, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, mengamati ketiga kandidat menunjukkan kedekatan dan keakraban meski tidak berada di panggung yang sama di waktu yang sama.
"Mereka semua ingin menunjukkan sikap kenegarawanan yang keren. Meski saling bersaing, mereka juga bersahabat," kata Adi k, Kamis malam, 13 Juli.
Dalam acara tersebut, Ganjar diminta menyebutkan satu kata untuk mendeskripsikan Anies dan Prabowo. Anies dan Prabowo juga mendapat pertanyaan yang sama.
Baca Juga: LUCKY HAKIM DI PANGGIL BARESKRIM TERKAIIT AL ZAYTUN
Menurut Adi, jawaban mereka mencerminkan sikap negarawan yang patut diteladani oleh pendukungnya masing-masing. Penting bagi para pendukung capres untuk tidak memandang Pilpres 2024 sebagai perang negatif.
"Yang menarik, Anies, Prabowo, dan Ganjar saling memuji. Ini tentu kabar baik karena ketiga nama ini tidak saling menjelek-jelekkan. Mudah-mudahan pendukungnya juga mengikuti," ujar Adi.
Zaki Mubarak, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, berpendapat senada. Ia menilai sikap ketiga calon presiden patut diapresiasi.
Baca Juga: KEJAGUNG TERIMA SPDP TERKAIT KASUS PANJI GUMILANG
Merujuk pada gestur Ganjar, Anies, dan Prabowo, Zaki menilai Pilpres 2024 sudah dimulai dengan baik karena tidak ada perseteruan di antara mereka.
Terserah para relawan dan pendukung masing-masing capres untuk menjaga situasi persaingan agar tidak dikotori oleh benih-benih konflik.
“Beda pilihan, Beda pendapat, Beda Visi Misi, boleh tapi awas jangan sampai merusak demokrasi Ini awal yang baik untuk kompetisi yang bersahabat dan bermartabat,” ujar Zaki saat dihubungi
Baca Juga: Langkah Sukses ! Pelatihan Multimedia di Depok Membuka Peluang Peserta Ciptakan Konten Video Kreatif
Sementara itu, Adib Miftahul, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), menilai sikap ketiga calon presiden itu karena membangun citra positif di mata publik.
Menurutnya, bersikap ramah terhadap kompetitor dapat dilihat secara positif oleh masyarakat. Karena itu, Ganjar, Anies, dan Prabowo tidak saling serang.
"Mereka saat ini sedang mencoba membangun citra positif bagi diri mereka sendiri karena mereka sudah mulai 'menjual' diri mereka kepada publik. Untuk merebut simpati publik, mereka menciptakan citra yang baik dengan cara saling memuji dan memuji," ujar Adib.
Baca Juga: Saat Boling di Ciawi, Ini Pesan Penting Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan ...
Ia juga percaya bahwa sikap ramah di atas dan di luar panggung seringkali berbeda. Adib menilai penampilan yang menyenangkan hanyalah tindakan biasa.
“Panggung depan adalah membangun image, sedangkan belakang panggung adalah kontestasi, tetapi mereka tidak memiliki strategi untuk menyelesaikan polarisasi atau perpecahan di antara pendukungnya masing-masing,” jelas Adib.
Ganjar dan Prabowo memuji Jokowi, sementara Anies mencari pasar lain
Dalam diskusi panel Rakernas APEKSI, Ganjar dan Prabowo beberapa kali terlihat memuji Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Pesta Narkoba Berakhir! Polri Hancurkan Barang Bukti: Sabu dan Ekstasi Senilai Miliaran Rupiah Dimusnahkan
Selain itu, mereka juga menyatakan akan melanjutkan program-program yang dijalankan pemerintah saat ini.
Adi Prayitno, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, menilai wajar jika Ganjar dan Prabowo memuji Jokowi saat itu. Ia menyebut keduanya bersaing untuk mendapatkan dukungan dari Jokowi.
Sementara itu, Adi menilai Anies yang membawa narasi perubahan memberikan cara pandang yang berbeda dan kontras dibandingkan lawan politiknya.
Baca Juga: BOBBY NASUTION DUKUNG KAESANG MAJU PILKADA DEPOK
Zaki Mubarak, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah berpendapat lain. Dia menilai Ganjar agak netral karena ada pujian dan kritik yang ditujukan kepada pemerintahan saat ini.
Di sisi lain, Prabowo terus mengisahkan kisah sukses kebijakan Jokowi, khususnya di bidang infrastruktur, energi, hilirisasi, dan lainnya.
Singkatnya, Anies tampil sebagai kritikus yang kuat, Ganjar lebih moderat, dan Prabowo menegaskan dan mendukung penuh kebijakan Jokowi, kata Zaki.
Baca Juga: BERCERAI, SHANDY AULIA MENDAPAT HAK ASUH ANAK
Kunto Adi Wibowo, pengamat politik dari Universitas Padjadjaran, menilai Anies sengaja bertingkah seperti itu. Sebab, Anies mengetahui Ganjar dan Prabowo akan sejalan dengan pemerintahan saat ini.
Karena itu, Anies mencari pasar yang menentang pemerintahan saat ini.
"Anies mencari pasar yang berbeda. Karena akan selalu ada orang yang tidak puas dengan Jokowi, padahal surveinya menunjukkan tingka