Catatanfakta - Terdapat pencemaran lingkungan akibat kotoran peternakan sapi di kawasan Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan. Pantas Nainggolan, anggota Komisi D DPRD DKI, meminta agar pengawasan pembuangan limbah kotoran ternak diperketat.
Pantas mengatakan bahwa penting untuk melaksanakan target-target yang telah ditetapkan, termasuk pemulihan lingkungan dan penanganan limbah, dengan konsistensi. Dukungan pengawasan diperlukan untuk mencapai konsistensi tersebut. Tidak boleh ada tindakan setengah-setengah.
Dia menyoroti kebutuhan adanya pengawasan oleh Pemerintah Provinsi DKI agar kejadian serupa tidak terulang setiap tahun. Pantas mengkritik kurangnya konsistensi Pemerintah Provinsi DKI dalam mengawasi limbah kotoran ternak.
Pantas menyatakan perlunya kesadaran yang disebarkan oleh Pemerintah Provinsi, disertai dengan tindakan nyata agar limbah tidak dibuang sembarangan. Kejadian seperti ini berulang, apakah kita akan menganggapnya wajar karena hanya terjadi sekali setahun?
"Konsistensi dalam pengawasan kurang. Kurang ketat. Saat waktunya tiba, limbah akan menjadi masalah besar. Apakah limbah ini tergolong sebagai pencemaran lingkungan? Kita belum tahu juga," kata Pantas.
Pantas mengatakan bahwa saat ini pembuangan limbah telah diatur dalam rancangan peraturan daerah (raperda). Raperda tersebut akan dibahas di DPRD DKI.
"Saat ini, kita juga sedang membahas, jika tidak salah, raperda mengenai limbah domestik. Apakah limbah ini termasuk limbah domestik? Kami siap untuk membahasnya," ujarnya.
Sebelumnya, seorang warga di wilayah Cikoko Barat III, Pancoran, Jakarta Selatan bernama Hasan Alhabsy mengajukan keluhan melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI) terkait kekhawatirannya terhadap limbah kotoran sapi di sekitar pemukiman. Hasan menyatakan bahwa laporannya melalui aplikasi dianggap telah selesai, namun menurutnya, hal tersebut tidak benar.
Menindaklanjuti hal tersebut, Hasan mengatakan bahwa ia awalnya mencoba melaporkan masalah ini ke pihak Kelurahan Cikoko dan mengajukan pengaduan melalui aplikasi Jaki. Namun menurutnya, masalah pencemaran tersebut tidak ditanggapi dengan serius dan tidak diselesaikan sepenuhnya.
"Oleh karena itu, aku melibatkannya ke tingkat yang lebih tinggi agar masalah ini dapat diselesaikan. Sekarang terlihat seperti saling lempar tanggung jawab dari satu dinas ke dinas lainnya," ucap Hasan.
Hasan berharap agar ada tindak lanjut konkret dan jangka panjang terhadap pengaduannya. Baginya, hal tersebut penting untuk kesehatan lingkungan sekitar.