catatanfakta.com – BMKG mengeluarkan peringatan serius terkait potensi banjir rob yang diprediksi terjadi di berbagai wilayah pesisir Indonesia pada 16 sampai 31 Desember 2025. Ancaman ini disebut berkaitan dengan fenomena fase Bulan Baru pada 20 Desember 2025 yang berpotensi meningkatkan tinggi maksimum pasang air laut. “Fenomena Bulan Baru merupakan faktor astronomi yang dapat memicu pasang maksimum air laut,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto.
Data water level dan prediksi pasang surut BMKG menunjukkan kondisi akhir tahun ini mengarah pada kenaikan risiko banjir rob. “Pantauan kami memperlihatkan adanya potensi genangan rob di sejumlah wilayah pesisir tanah air. Warga diminta siaga,” kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo.
BMKG mengidentifikasi pesisir di sedikitnya 22 wilayah berpotensi terdampak, mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, hingga wilayah pesisir di Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Maluku, dan Papua Selatan.
Baca Juga: Warga Bogor Waspada, BMKG: “Sore Awan Menggulung, Hujan dan Angin Bisa Datang Tiba-Tiba”
Peringatan ini diberikan karena potensi rob dapat mengganggu aktivitas masyarakat dalam skala luas, terutama di lingkungan pelabuhan, kawasan permukiman pesisir, tambak garam, hingga sentra perikanan darat. BMKG memperingatkan konsekuensi terparah berupa terhambatnya distribusi logistik, genangan di pemukiman warga, hingga gangguan produksi hasil laut.
Warga pesisir diimbau meningkatkan kewaspadaan dan mengamankan barang berharga dari risiko rendaman air laut. Para nelayan serta pengguna jasa maritim diminta menghindari aktivitas laut pada saat pasang tinggi. “Kami mendorong masyarakat untuk memantau informasi cuaca resmi BMKG agar dapat mempersiapkan langkah antisipasi,” jelas Eko.
Informasi terbaru mengenai kondisi cuaca dan potensi rob dapat diakses melalui laman resmi BMKG, kanal maritim, atau akun media sosial resmi BMKG. Warga diharapkan tidak mengabaikan peringatan ini demi keselamatan bersama.