catatanfakta.com – Gubernur Aceh Muzakir Manaf menegaskan bahwa bantuan dari luar negeri yang masuk untuk penanganan bencana hidrometeorologi tidak disertai intervensi apa pun. Penegasan itu disampaikan setelah ia menerima dukungan dari China untuk membantu proses pencarian korban yang tertimbun longsor.
“Mereka sedang mengevakuasi banyak-banyak yang tertanam dengan lumpur. Bantuan dari LSM juga berhubung kait dengan pemerintah China,” ujarnya melalui Instagram pribadinya.
Muzakir menyebut proses evakuasi masih berlangsung dengan kesulitan tinggi di beberapa titik yang mengalami kerusakan paling parah. Ia juga memastikan Aceh akan kembali menerima bantuan dari Malaysia berupa kebutuhan pokok dan obat-obatan, mengingat distribusi bantuan di daerah terdampak belum merata. “Tidak ada larangan bantuan luar negeri masuk, dan tidak ada intervensi apa pun,” tegasnya.
Baca Juga: Banjir Aceh–Sumut Makin Parah, BRIN Bentuk Gugus Tugas Dipimpin Joko Widodo
Kondisi di lapangan hingga kini masih berat. Aceh disebut masih kekurangan tenaga medis untuk menangani para korban. Muzakir mengatakan Pemerintah Pusat akan menurunkan dokter magang untuk memperkuat layanan kesehatan. “Dokter kita kurang. Mungkin yang akan menjadi dokter seperti koas juga akan kita gunakan,” jelasnya.
Data BNPB per Minggu (7/12/2025) menunjukkan korban jiwa telah mencapai 366 orang, sementara 96 lainnya masih hilang dan 4.300 lebih mengalami luka. Jumlah korban tertinggi tercatat di Aceh Utara dengan 128 orang.
Pengungsi juga tersebar dalam jumlah besar, mulai dari Aceh Utara yang mencapai 316.600 jiwa hingga Aceh Tenggara sebanyak 5.600 jiwa. Pemerintah daerah berharap bantuan yang masuk dapat mempercepat penanganan sekaligus menjangkau masyarakat yang hingga kini belum tersentuh distribusi secara penuh.