catatanfakta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca untuk 21–22 November 2025 dengan potensi hujan sedang hingga sangat lebat di banyak wilayah Indonesia. BMKG menyebut situasi atmosfer menunjukkan tanda peningkatan aktivitas hujan dalam dua hari ke depan.
BMKG menjelaskan bahwa beberapa kawasan bahkan masuk level siaga hingga awas. “Kami melihat adanya penguatan dinamika atmosfer yang berpotensi memicu hujan lebat di banyak daerah,” ujar BMKG melalui laporan resmi. Aceh sempat masuk kategori awas akibat potensi hujan ekstrem pada 21 November.
Sejumlah provinsi mulai Sumatera, Jawa, Bali, hingga Papua dilaporkan berada dalam kondisi waspada. Pada hari pertama, wilayah seperti Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Bali, sebagian Kalimantan, Sulawesi, dan Papua menjadi daerah yang perlu meningkatkan kewaspadaan.
Baca Juga: BMKG Minta Warga Siaga, Cuaca Ekstrem Ancam Nusantara Akibat Empat Fenomena Atmosfer
Sementara itu, pada 22 November, wilayah siaga masih cukup luas. Jawa Barat, Bali, Aceh, dan beberapa wilayah Papua kembali masuk zona yang berisiko mengalami hujan sangat lebat. “Masyarakat perlu memperhatikan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang,” tegas BMKG.
Selain hujan, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini angin kencang untuk beberapa wilayah seperti Jawa Barat, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Kecepatan angin berpotensi meningkat di wilayah terbuka sehingga perlu diantisipasi oleh warga maupun nelayan.
Daftar wilayah terdampak pada 21 dan 22 November mencakup sebagian besar provinsi di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua, dengan tingkat risiko yang berbeda mulai waspada hingga siaga.
Baca Juga: Waspada Hujan Ekstrem Awal November, BMKG: Potensi Banjir dan Longsor di Sejumlah Wilayah!
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap memperbarui informasi terkini cuaca dan menghindari aktivitas di daerah rawan ketika hujan intensitas tinggi turun. “Kewaspadaan masyarakat sangat penting mengingat cuaca dapat berubah cepat,” ujar BMKG dalam keterangannya.