informasi

11 Juta Santri, Baru 2% Terlayani: Pemerintah Fokus Perluas Akses Gizi Pesantren

Kamis, 20 November 2025 | 12:00 WIB
Wakil Menteri Agama, Romo Muhammad Syafi'i (kemenag.go.id)

catatanfakta.com — Komitmen pemerintah untuk memastikan seluruh santri di Indonesia mendapatkan makanan bergizi gratis ditegaskan langsung oleh Wakil Menteri Agama, Romo Muhammad Syafi’i, dalam pertemuan dengan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Nanik Sudaryati Deyang, di Jakarta. Romo Syafi’i menegaskan bahwa tidak boleh ada santri yang tertinggal dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). “Kita ingin memastikan tidak ada satu pun santri yang tertinggal. Pesantren itu bagian penting dari pendidikan nasional, dan pemenuhan gizi mereka menjadi prioritas bersama,” ujarnya.

Ia memastikan Kementerian Agama akan bergerak cepat dengan melakukan pemetaan pesantren yang belum tersentuh program MBG. Romo Syafi’i menyebut koordinasi akan dilakukan lintas sektor untuk memastikan distribusi program berjalan tepat sasaran. “Kami akan menelusuri lebih lanjut dan memastikan distribusinya benar-benar sampai ke semua pesantren,” katanya.

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Nanik, juga menyoroti rendahnya angka cakupan program ini. Dalam RDP dengan Komisi IX DPR pekan lalu, terungkap bahwa dari 11 juta santri di Indonesia, baru sekitar 2 persen yang menerima MBG. “Kita mau telusuri di mana saja pesantren yang belum dapat. Itu yang akan kita kerja samakan dengan Kementerian Agama supaya seluruh anak-anak pondok pesantren dipastikan mendapatkan makan bergizi gratis,” jelasnya.

Baca Juga: Prestasi Gemilang! FKDT Ciomas di Porsadin ke-8, Bukti Dedikasi Santri dan Guru

Nanik menambahkan bahwa pemerintah akan memperkuat fasilitas dapur pesantren demi mendukung pelaksanaan program. Wilayah 3T bahkan mendapat perlakuan khusus karena dapur boleh dibangun langsung oleh pesantren dan sepenuhnya dibiayai negara. “Anak-anak pondok ini tidak boleh berbeda. Kalau mereka ada di wilayah 3T, dapur yang dibangun pesantren akan dibiayai negara,” tegasnya.

Ia memastikan bahwa pembangunan dapur dapat melibatkan pesantren, masyarakat, investor maupun yayasan, asalkan menjamin kelancaran penyediaan makanan bergizi untuk santri. Nanik juga menegaskan bahwa koordinasi lintas kementerian akan berlanjut pekan depan. “Wamen akan membawa tim untuk urusan MBG pondok pesantren dan madrasah,” ujarnya.

Pertemuan ini menjadi langkah penting memperkuat sinergi Kemenag dan Badan Gizi Nasional dalam mempercepat pemerataan akses makan bergizi di pesantren dan madrasah. Pemerintah berharap langkah ini memastikan seluruh santri, tanpa terkecuali, merasakan manfaat program Makan Bergizi Gratis.

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB