catatanfakta.com - Upaya pemerintah memperkuat konektivitas nasional kembali mendapat dorongan besar setelah Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan lima infrastruktur transportasi strategis di empat provinsi dengan total nilai investasi Rp1,97 triliun. Peresmian yang dipusatkan di Jembatan Kabanaran, DI Yogyakarta, ini menandai selesainya pembangunan fasilitas yang dinilai mampu memangkas waktu perjalanan dan mempercepat pergerakan ekonomi daerah.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proyek tersebut, termasuk para tenaga kerja konstruksi yang jumlahnya mencapai 10.461 orang. “Saya menghargai kerja keras seluruh pekerja kita. Infrastruktur seperti ini harus dijaga baik-baik karena manfaatnya untuk rakyat akan sangat panjang,” ujarnya.
Lima infrastruktur yang diresmikan meliputi Jembatan Kabanaran di DIY, Flyover Canguk dan Underpass Joglo di Jawa Tengah, Jembatan Sungai Sambas Besar di Kalimantan Barat, serta Underpass Gatot Subroto di Sumatera Utara. Bakom RI melaporkan bahwa pembangunan seluruh proyek tersebut menggunakan anggaran Rp1,97 triliun, terdiri dari dua jembatan, dua underpass, dan satu flyover.
Baca Juga: Prabowo Resmikan 10 Tokoh Jadi Pahlawan Nasional, Simbol Persatuan Bangsa
Jembatan Kabanaran menjadi salah satu proyek terbesar dengan anggaran Rp863,72 miliar dan melibatkan 4.578 pekerja. Jembatan baru ini memperkuat koridor Jalan Lintas Selatan dan memangkas waktu tempuh hingga 20 menit. “Ini bukan hanya jembatan, tetapi akses vital bagi pertanian dan pariwisata di wilayah selatan Yogyakarta,” kata Presiden Prabowo dalam pidatonya.
Di Magelang, Flyover Canguk yang dibangun selama 395 hari dengan biaya Rp99,60 miliar hadir sebagai solusi macet di simpang utama. Sebanyak 528 tenaga kerja terlibat dalam proyek ini. Pemerintah menyebut flyover tersebut meningkatkan kelancaran mobilitas warga Magelang–Yogyakarta secara signifikan.
Underpass Joglo di Surakarta menjadi salah satu infrastruktur dengan dampak paling nyata. Dibangun dengan dana Rp312,9 miliar dan menyerap 1.658 pekerja, underpass ini memangkas waktu tempuh dari 5,12 menit menjadi hanya 0,6 menit. “Perubahan kecepatan lalu lintas mencapai 300 persen. Ini manfaat yang dirasakan langsung masyarakat,” ujar salah satu pejabat Bakom RI.
Baca Juga: Kasus Ijazah Jokowi Memanas: Rizal Fadilah Singgung Peran Prabowo dan Polri yang Tak Independen
Dari Kalimantan Barat, Jembatan Sungai Sambas Besar menghadirkan perubahan besar setelah menggantikan perjalanan feri selama satu jam dengan perjalanan darat hanya lima menit. Proyek senilai Rp479,77 miliar ini melibatkan 2.543 pekerja dan memperkuat konektivitas ke wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia.
Sementara itu, Underpass Gatot Subroto di Medan dibangun selama 463 hari dengan dana Rp217,83 miliar. Infrastruktur ini mengurangi waktu tempuh dari 4,25 menit menjadi 1,13 menit, sekaligus memperlancar arus kendaraan menuju pusat kota. Pejabat daerah menyebut underpass tersebut sebagai “penyambung nadi mobilitas baru bagi warga Medan.”
Presiden Prabowo menegaskan bahwa proyek-proyek ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk mempercepat mobilitas nasional, menekan biaya logistik, dan mendorong tumbuhnya pusat ekonomi baru di berbagai wilayah. “Kita ingin Indonesia bergerak lebih cepat, lebih efisien, dan lebih merata dalam pembangunannya,” tegasnya.