“Untuk perencanaan tahun 2026, selain efisiensi belanja jangan gunakan template lama. Ada daerah-daerah yang sukses melakukan itu. Kabupaten Lahat misalnya, bisa menghemat Rp 425 miliar,” tutur Tito.
Belajar dari Pandemi: Efisiensi Bisa Dilakukan
Mendagri juga mengingatkan bahwa pemerintah pusat maupun daerah sebenarnya sudah pernah menghadapi kondisi serupa, yakni saat pandemi COVID-19, ketika hampir semua pendapatan negara berkurang dan rasionalisasi harus dilakukan.
“Kita juga pernah ngalamin dua kali paling tidak, pada waktu zaman COVID semua daerah, semua pendapatan negara berkurang. Semua dirasionalisasi — bahasa kerennya, bahasa lapangannya dipotong. Tapi kita bisa survive,” pungkasnya.