JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memprediksi penjualan eceran akan melambat pada September 2025, sebelum kembali menggeliat pada Desember 2025.
Hal ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) September 2025 yang hanya berada di level 146,1, turun dari periode sebelumnya 159,3. Sebaliknya, IEP Desember diproyeksikan naik signifikan menjadi 169,4, sejalan dengan momen Natal dan libur akhir tahun.
Dari sisi harga, tekanan inflasi diperkirakan melemah di September (IEH 134,7), namun melonjak di Desember (IEH 163,4) karena lonjakan konsumsi akhir tahun.
Baca Juga: Rupiah Terjun Bebas Usai Demo Berdarah: Benarkah Politik Lebih Berpengaruh dari Ekonomi?
Konsumsi Masih Musiman
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, tren peningkatan penjualan eceran masih sangat dipengaruhi faktor musiman. Misalnya, Idul Adha di Juni, HUT Kemerdekaan RI di Agustus, dan liburan akhir tahun.
“Daya beli masyarakat belum benar-benar pulih. Konsumsi naik saat ada momentum, tetapi stagnan saat tidak ada event besar,” jelas Josua.
Ia menambahkan, tanpa perbaikan struktural seperti peningkatan pendapatan dan lapangan kerja berkelanjutan, konsumsi masyarakat akan terus rentan terhadap inflasi dan gejolak ekonomi.