Catatanfakta.com -, Jakarta – Di tengah hiruk pikuk kota Jakarta yang tak pernah benar-benar tidur, kawasan Kanal Banjir Timur (BKT) di Jakarta Timur justru menyuguhkan suasana berbeda. Saat matahari pagi menyapu dedaunan dengan sinarnya yang hangat, taman BKT berubah menjadi ruang terbuka publik yang hidup—ramah untuk semua usia, hemat, dan penuh keceriaan.
Hari Jumat (27/6/2025), suasana damai menyelimuti taman. Deretan pepohonan rindang menaungi lintasan joging yang bersih dan tertata. Angin sepoi-sepoi menyapa lembut, menciptakan kenyamanan yang sulit ditemukan di tengah kawasan urban lainnya.
Di taman bermain, suara tawa anak-anak memecah keheningan. Mereka bergantian menaiki ayunan, perosotan, dan permainan lainnya. Tak jauh dari sana, sekelompok remaja mencoba fasilitas olahraga seperti pull-up bar, sementara pengunjung dewasa berjalan di atas jalur terapi pijat refleksi yang baru dipasang.
Baca Juga: PRJ 2025 Resmi Dibuka: Lebih Singkat, Tapi Targetkan 6 Juta Pengunjung!
Tempat Liburan Murah dan Berkualitas
BKT bukan hanya tempat berolahraga. Taman ini kini menjelma menjadi destinasi liburan murah meriah yang nyaman dan aman, terlebih bagi warga sekitar yang ingin sekadar menepi sejenak dari kesibukan kota.
“Kan dekat dari rumah, cuma 10 menit. Paling ke sini cari udara segar, anak-anak juga bisa keluar rumah,” ujar Elsa (31), warga yang tinggal tidak jauh dari BKT.
Bagi Elsa, taman ini adalah pilihan tepat untuk membawa dua anaknya bermain di luar rumah. Ia mengaku sudah melihat banyak perubahan signifikan di BKT dalam beberapa tahun terakhir. Dulu, kawasan ini hanya berfungsi sebagai saluran air besar tanpa fasilitas tambahan.
“Dulu kayaknya belum seperti ini ya, belum ada taman-taman, masih biasa doang,” kenangnya.
Kini, BKT hadir dengan wajah baru: taman bermain anak, lintasan joging, area piknik, tempat duduk nyaman, dan fasilitas olahraga yang terus diperbarui.
Baca Juga: Baim Wong Menang Hak Asuh Anak, Paula Verhoeven Angkat Bicara dengan Hati-Hati
Ramah Keluarga dan Ramah Kantong
Salah satu keunggulan BKT yang paling disukai pengunjung adalah biaya nol rupiah. Tak ada tiket masuk atau retribusi. Cukup datang dan menikmati fasilitas yang tersedia.
“Anak-anak senang main di sini karena banyak mainan, tempatnya juga adem. Yang jelas irit,” ujar Herman (44), warga Cipinang, Jakarta Timur.
Herman dan istrinya, Ayu (44), kerap menjadikan BKT sebagai destinasi rutin saat akhir pekan atau libur sekolah. Mereka biasanya membawa bekal dari rumah dan menggelar tikar di area rumput untuk piknik keluarga. Kegiatan sederhana namun memberi pengalaman berkualitas.
“Kami bisa di sini dua jam lebih, kadang sampai sore kalau anak-anak belum puas main,” tambah Ayu.
Baca Juga: Dicecar Jaksa soal Harun Masiku, Hasto Klaim Tak Dekat dan Singgung Nama Senior PDIP
Tempat Bertemu dan Bersosialisasi
BKT juga menjadi ruang sosial baru bagi warga. Tidak hanya anak-anak, tetapi juga remaja dan lansia memanfaatkan area ini untuk beraktivitas atau sekadar berbincang.
Beberapa karyawati restoran cepat saji bahkan terlihat duduk santai di pinggiran kali saat waktu istirahat kerja, menikmati pemandangan air yang tenang. Bagi mereka, tempat ini adalah tempat bernafas di tengah tekanan pekerjaan.
“Lagi istirahat aja sih, sekalian cari angin,” ujar seorang pengunjung muda sambil tersenyum.