Baca Juga: BNI Matikan Mobile Banking Lama, Wajib Pindah ke Aplikasi Baru ‘wondr’ Mulai Juli 2025
Seorang demonstran perempuan menyatakan bahwa ia turun ke jalan untuk membela hak-hak ibunya, yang merupakan imigran.
“Negara ini tidak akan seperti ini tanpa imigran. Saya di sini untuk mereka,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Selain di New York, aksi solidaritas terhadap imigran juga muncul di berbagai kota besar seperti Chicago, Atlanta, dan San Francisco. Para pengunjuk rasa mengecam kebijakan deportasi massal dan menuntut perlindungan lebih baik bagi komunitas imigran.
Situasi Masih Dinamis
Hingga Rabu pagi waktu setempat, aparat keamanan masih disiagakan di titik-titik strategis pusat kota Los Angeles. Helikopter militer terlihat berpatroli di atas langit kota, sementara kendaraan lapis baja mengamankan area-area rawan.
Baca Juga: Ilmuwan Italia Klaim Temukan Kota Bawah Tanah di Bawah Piramida Mesir
Belum diketahui sampai kapan jam malam akan diberlakukan, namun otoritas menyatakan langkah itu bisa diperpanjang bila situasi belum membaik.
Lembaga Hak Asasi Manusia dan sejumlah senator Partai Demokrat juga mulai menekan Gedung Putih untuk menghentikan operasi ICE dan menarik militer dari kota-kota sipil.
Krisis Sosial dan Politik Semakin Dalam
Kondisi ini memperburuk iklim sosial-politik AS yang sudah memanas menjelang pemilu mendatang. Kebijakan imigrasi Trump yang keras dianggap sebagai bahan bakar konflik, sementara oposisi menuduh pemerintah gagal menjaga stabilitas nasional.
Baca Juga: Katy Perry dan Orlando Bloom Dikabarkan di Ambang Perpisahan
Sementara itu, warga biasa di tengah kekacauan berharap situasi segera membaik. “Saya paham pentingnya hukum, tapi tidak seperti ini caranya,” kata seorang warga Los Angeles.
“Kami tidak butuh lebih banyak tentara, kami butuh lebih banyak dialog dan solusi manusiawi,” ujarnya.