Baca Juga: Sekolah Rakyat Gagasan Prabowo Tuai Pro-Kontra, Solusi atau Stigma Baru
Antara Gengsi dan Gigih
Meski Jakarta penuh tekanan, banyak mahasiswa justru belajar arti perjuangan di sini. Mereka hidup mandiri, belajar mengatur waktu, dan terbiasa bertahan dalam situasi serba terbatas.
“Kata orang Jakarta keras, dan itu benar. Tapi justru di sini saya jadi lebih kuat. Gengsi penting, tapi lebih penting tetap waras dan lulus tepat waktu,” kata Sari (23), mahasiswa semester akhir yang sempat jadi karyawan paruh waktu.
Baca Juga: Sekolah Rakyat Gagasan Prabowo Tuai Pro-Kontra, Solusi atau Stigma Baru
Catatan Akhir: Kampus Bisa di Mana Aja, Tapi Bertahan di Jakarta Butuh Tenaga Ekstra
Ngampus di Jakarta bukan cuma tentang almamater atau Instagram story. Ini tentang bagaimana anak muda berjuang tetap kuliah, sambil menyiasati tekanan ekonomi dan sosial. Ada yang menjalaninya dengan gaya, ada yang dengan diam-diam menahan lelah, tapi semuanya sedang belajar untuk bertahan.
Karena di balik cerita “anak kampus ibu kota”, ada realita yang lebih dalam dari sekadar status — yakni perjalanan jadi dewasa dalam kota yang tak pernah benar-benar tidur.