informasi

Dudung Abdurachman Ungkap Warga Cari Selongsong Setelah Latihan Militer di Garut, Ini Dampaknya

Rabu, 14 Mei 2025 | 17:30 WIB
Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) TNI Dudung Abdurachman menegaskan, sumber ledakan bukanlah amunisi, melainkan detonator.*

 

 

Catatanfakta.com -, Garut –Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional, sekaligus eks KSAD, Jenderal (Purn) TNI Dudung Abdurachman, mengungkapkan bahwa warga sering mendatangi lokasi latihan militer untuk mencari selongsong amunisi.

Hal tersebut disampaikannya saat menanggapi insiden ledakan yang terjadi pada pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5/2025).

Menurut Dudung, selongsong-selongsong amunisi yang terbuat dari kuningan ini seringkali dimanfaatkan oleh warga untuk dijual.

"Memang sering saya mendengar, dan saya sering juga berada di daerah latihan itu, warga itu pasti memanfaatkan selongsong-selongsong tersebut yang terbuat dari kuningan, dan mereka bisa menjualnya," ujarnya saat berbicara dalam live Kompas TV pada Selasa (13/5/2025).

Baca Juga: Arwani Thomafi Instruksikan Anggota DPRD PPP Dukung Program Makan Bergizi Gratis dan Kemandirian Pangan

“Ini memang harus kita tertibkan. Masyarakat tidak boleh sembarangan mencari serpihan-serpihan dari latihan militer, karena itu berisiko,” tambah Dudung.

Selain itu, ia menekankan bahwa ke depan, prosedur pemusnahan amunisi harus diperbaiki agar tidak melibatkan masyarakat. Selama ini, masyarakat sering dilibatkan dalam proses penggalian lubang ledakan dan diberi upah.

Meskipun demikian, Dudung menyarankan agar praktik tersebut dihentikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa.

Baca Juga: Ketua DPW PPP DKI Jakarta Bantah Isu 20 DPW Dukung Ketum dari Luar Partai: Fitnah untuk Gaduh!

“Ke depannya, pemusnahan amunisi kedaluwarsa tidak boleh melibatkan masyarakat lagi, meskipun mereka sebelumnya diberi upah untuk menggali sumur dan lubang ledakan,” tegas Dudung.

Sementara itu, insiden ledakan yang terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut mengakibatkan 13 orang tewas, termasuk 4 anggota TNI yang sedang bertugas dan 9 warga sipil yang berada di sekitar lokasi.

Peledakan tersebut berlangsung setelah pemusnahan amunisi kedaluwarsa dilakukan oleh personel TNI dari Pusat Peralatan Angkatan Darat (Puspalad).

Peledakan pertama dan kedua berlangsung sesuai rencana, namun ledakan mendadak terjadi saat persiapan untuk peledakan di titik ketiga sedang dilakukan. Beberapa personel TNI dan warga sipil dilaporkan berada di lokasi pada saat ledakan terjadi.

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB