Catatanfakta.com, Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Badan Gizi Nasional (BGN) tengah menghadapi tantangan besar. Banyak mitra yang sebelumnya berpartisipasi dalam program ini dikabarkan mundur akibat sistem pembayaran yang dinilai memberatkan.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa mulai Februari 2025, pemerintah berencana mengubah mekanisme pencairan dana untuk para mitra. Jika sebelumnya mereka harus mengeluarkan uang terlebih dahulu dan kemudian melakukan klaim reimburse kepada negara, kini dana tersebut akan langsung diberikan ke rekening mitra sebelum pengadaan dilakukan.
Baca Juga: Retret Kepala Daerah 2024 Dibiayai APBN, Bukan Uang Pribadi Presiden Prabowo!
“Kami sedang mengusahakan mulai Februari bukan lagi reimburse, tapi uang negara ada di rekening mitra,” ujar Dadan Hindayana pada Minggu (2/2/2025).
Meskipun demikian, gelombang mundurnya mitra program MBG tetap menjadi perhatian utama. Hal ini bahkan mendapatkan tanggapan langsung dari Ketua DPR RI, Puan Maharani. Puan menyatakan bahwa salah satu alasan mundurnya para mitra adalah karena mereka belum menerima pembayaran dari BGN.
“Ya, program ini kan memang masih baru. Jadi kita kasih kesempatan kepada pemerintah untuk mengevaluasi dan menyempurnakan,” ujar Puan.
Lebih lanjut, Puan menegaskan bahwa program MBG membutuhkan pengawasan ketat, terutama dalam aspek teknis pelaksanaannya di lapangan. Menurutnya, DPR akan siap mengawal pemerintah dalam evaluasi program agar benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya anak-anak.
“Perlu ada pengawalan dari DPR agar nantinya program ini bisa berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” tutupnya.
Program MBG yang diharapkan dapat meningkatkan gizi anak-anak Indonesia kini berada dalam sorotan. Masyarakat berharap agar pemerintah segera menemukan solusi terbaik agar program ini tetap berjalan tanpa kendala.