Catatanfakta.com – Ribuan guru Madrasah Diniyah di Jawa Barat menyuarakan permintaan agar pemerintah provinsi memberikan perhatian lebih kepada mereka, khususnya dalam bentuk insentif atau honor yang layak.
Tuntutan tersebut disampaikan oleh Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Jawa Barat, KH. Atep Abdul Ghofar, yang menilai kesejahteraan guru diniyah masih sangat terabaikan.
"Pada era kepemimpinan Ridwan Kamil, kami sudah berjuang agar para guru diniyah mendapatkan honor. Namun, usaha itu tidak membuahkan hasil," ujar Atep Abdul Ghofar dalam pertemuannya dengan awak media di Subang, Jumat (31/1/2025).
Kesejahteraan Guru Diniyah Terkendala
Atep menyoroti kondisi para guru diniyah yang selama ini tidak mendapatkan honor dari pemerintah, melainkan hanya mengandalkan iuran dari siswa yang jumlahnya sangat minim. "Kami tidak meminta jumlah besar, minimal Rp 100 ribu per bulan saja sudah cukup sebagai bentuk perhatian dan pengakuan pemerintah terhadap perjuangan kami dalam mendidik anak-anak bangsa," tegasnya.
Menurutnya, meskipun peran guru diniyah sangat penting dalam membentuk karakter generasi muda berakhlak baik, pemerintah belum memberikan perhatian yang memadai.
Baca Juga: BMKG Ingatkan Waspada Cuaca Ekstrem Akibat Tiga Bibit Siklon Tropis
Jawa Barat Butuh Pendidikan Agama yang Lebih Baik
Guru Madrasah Diniyah memiliki peran strategis dalam memberikan pendidikan agama yang cukup bagi anak-anak di Jawa Barat, sebuah wilayah yang memiliki potensi besar dalam mencetak generasi yang berakhlak mulia.
Oleh karena itu, Atep berharap Pemprov Jabar, di bawah kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi, dapat mengalokasikan anggaran khusus untuk memberikan insentif kepada guru-guru diniyah.
Saat ini, jumlah guru diniyah di Jawa Barat mencapai sekitar 134 ribu orang, namun perhatian pemerintah terhadap mereka masih sangat minim.
Aspirasi FKDT untuk Gubernur Dedi Mulyadi
Atep juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera bersilaturahmi dengan Gubernur Dedi Mulyadi setelah pelantikannya untuk menyampaikan aspirasi ini secara langsung. "Kami berharap Pak Dedi Mulyadi dapat mendengarkan suara kami dan memberikan kebijakan yang memadai untuk kesejahteraan guru-guru diniyah di Jawa Barat," katanya.