catatanfakta.com - Pemerintah Kabupaten Bogor menunjukkan keseriusannya menjaga kerukunan dan kondusifitas wilayah melalui pertemuan antara Pj. Bupati Bogor Bachril Bakri dengan unsur Forkopimda dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Bupati Bogor, Rabu (18/12), yang juga dihadiri tokoh-tokoh strategis seperti Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor, perwakilan Polres dan Kodim, serta jajaran FKUB.
Dalam pertemuan tersebut, Pj. Bupati Bogor Bachril Bakri menggarisbawahi pentingnya toleransi antarumat beragama sebagai fondasi bagi keamanan dan kenyamanan masyarakat.
“Pada prinsipnya kita harus menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama. Saya mengajak mari bersama-sama menjaga suasana aman dan kondusif terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru di Kabupaten Bogor,” ujar Bachril, yang juga menegaskan bahwa momentum ini memerlukan perhatian ekstra dari semua pihak.
Kabupaten Bogor, dengan populasi besar dan keberagaman yang tinggi, telah menjadi salah satu wilayah yang menjadi sorotan dalam menjaga harmoni sosial. Ketua FKUB Kabupaten Bogor, KH. Mad Rodja Sukarta, menyebutkan bahwa Bogor hingga kini tetap kondusif berkat pendekatan yang menumbuhkan nilai-nilai kasih sayang dan kebangsaan.
“Insya Allah FKUB Kabupaten Bogor kompak untuk menjaga rasa kebangsaan, kita menegakkan prinsip-prinsip kebangsaan bahwa kita adalah bangsa yang bertuhan, bangsa yang berkemanusiaan, kita bersatu untuk mencapai kesejahteraan sosial,” tutur KH. Mad Rodja.
Baca Juga: Masjid Atta'awun: Simbol Kerukunan dan Keindahan Arsitektur di Tengah Puncak Bogor
Tak hanya mengedepankan koordinasi lintas lembaga, pertemuan ini juga menjadi momen refleksi untuk memperkuat peran FKUB sebagai garda terdepan dalam mencegah gesekan sosial. Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor, Irwanuddin Tadjuddin, menyatakan bahwa dukungan hukum yang tegas akan tetap diberikan untuk menjaga kondusifitas wilayah, terutama saat momen-momen rawan seperti perayaan akhir tahun.
“Kita ingin semua lapisan masyarakat merasa aman, tanpa terkecuali,” tambahnya. Pendekatan strategis yang dilakukan melibatkan kolaborasi antara pemerintah daerah, institusi penegak hukum, TNI, dan tokoh masyarakat, menciptakan sinergi yang saling memperkuat dalam menghadapi tantangan sosial di wilayah Bogor.
Langkah preventif seperti ini tidak hanya membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemimpinnya, tetapi juga menginspirasi wilayah lain untuk menerapkan kebijakan serupa. Diharapkan, komitmen ini dapat menjadi role model dalam pengelolaan toleransi beragama yang efektif dan menyeluruh.