informasi

Perhumas Ingatkan PR Muda: Teknologi Harus Sejalan dengan Nilai Tradisional!

Senin, 25 November 2024 | 12:45 WIB
Menteri Komunikasi Digital Meutya Hafid disela-sela pembukaan WPRF 2024. (cybertokoh/Ketut Winatha)

catatanfakta.com - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, profesional hubungan masyarakat (humas) dihadapkan pada tantangan besar untuk tidak hanya mengikuti tren digital, tetapi juga menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya yang telah ada.

Era digital yang serba cepat menuntut adaptasi yang tak hanya mengandalkan mesin atau algoritma, namun juga pemahaman mendalam tentang identitas lokal dan tradisi. S

ebagai bagian dari industri yang terus berkembang, humas harus mampu mengkolaborasikan antara teknologi modern dengan kearifan lokal, menciptakan sinergi yang dapat membawa dampak positif bagi masyarakat.

Baca Juga: Refleksi atas Kontroversial Anggota DPRD Kabupaten Bogor untuk Menjadi Ketua Karang Taruna: Sudut Pandang Adoy sebagai Humas Karang Taruna

Boy Kelana, Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas), menegaskan pentingnya keseimbangan antara teknologi dan nilai-nilai tradisional.

Dalam pembukaan acara World Public Relations Forum (WPRF) 2024 di Bali, Boy mengatakan, "Kami diingatkan akan pentingnya menyeimbangkan tradisi dengan teknologi.

Bali mengajarkan kita bahwa bahkan di tengah perubahan, akar kita tetap membumi. Bagi para profesional PR muda, ini adalah pelajaran yang sangat penting." Pernyataan ini membuka wacana baru bagi para profesional PR muda untuk mengembangkan kreativitas mereka tanpa meninggalkan akar budaya yang ada.

Baca Juga: Kabupaten Bogor Raih Prestasi Ganda di Humas Jabar Award 2024

Dalam konteks ini, teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) tidak bisa diabaikan. AI memiliki potensi luar biasa untuk mentransformasi cara kita berkomunikasi, namun Boy menekankan pentingnya penggunaan teknologi ini secara etis.

"Di dunia yang semakin didominasi oleh teknologi dan kecerdasan buatan (AI), para profesional humas muda harus memanfaatkan alat-alat ini secara etis dan bertanggung jawab," tambahnya.

Tanggung jawab ini mencakup menjaga nilai-nilai dasar seperti kejujuran, empati, dan akuntabilitas dalam setiap pesan yang disampaikan.

Baca Juga: Divisi Humas Polri gelar media gathering jelang HUT ke-73: Jurnalis Mitra Strategis Harkamtibmas

WPRF 2024 sendiri mengundang lebih dari 1.400 peserta dari seluruh dunia untuk mengeksplorasi berbagai topik terkait humas dan komunikasi strategis. Forum ini menjadi bukti bahwa industri komunikasi tidak hanya berkembang di tingkat nasional, tetapi juga terhubung dengan jaringan global yang semakin luas.

Boy juga mengingatkan, "Sebagai anggota Perhumas Muda, Anda memiliki kesempatan unik untuk memadukan strategi modern dengan kearifan lokal. Memastikan kisah Indonesia didengar, dihormati, dan dirayakan di seluruh dunia."

Halaman:

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB