informasi

Mengenal Hari Tasyrik: Larangan Berpuasa dan Keutamaan Beribadah dalam Islam

Selasa, 18 Juni 2024 | 17:30 WIB
Ilustrasi Hari Tasyrik (Sumber: Facebook)

catatanfakta.com - Bagi umat Islam, Hari Tasyrik adalah salah satu hari penting setelah Idul Adha. Dalam Islam, Hari Tasyrik merujuk pada tiga hari setelah Hari Nahar atau 10 Zulhijah, yang biasanya jatuh pada bulan Agustus atau September.

Tahun ini, hari raya Idul Adha jatuh pada Senin 17 Juni 2024 dan berlaku untuk seluruh umat muslim di seluruh dunia.

Dikutip dari Kemenag, pemerintah menetapkan 1 Zulhijah 1445 Hijriah jatuh pada Sabtu 8 Juni 2024. Sementara itu, Idul Adha 10 Zulhijah bertepatan pada Senin 17 Juni 2024.

Baca Juga: Muslim Palestina Salat Idul Adha 1445 H, Meskipun Dalam Penjagaan dan Pembatasan Akses Oleh Pasukan Israel

Dengan demikian, tiga hari setelah hari raya Idul Adha adalah hari Tasyrik, yaitu 11, 12, dan 13 Zulhijah. Berpedoman pada keputusan tersebut, maka hari Tasyrik 2024 tiga hari dimulai pada hari Selasa 18 Juni 2024. Waktu Hari Tasyrik adalah waktu istimewa untuk melakukan ibadah karena pada hari itu kebanyakan orang lalai.

Sejumlah keutamaan pada Hari Tasyrik juga disebutkan dalam Islam. Salah satunya adalah waktu istimewa untuk melaksanakan ibadah kepada Allah.

Selain itu, Hari Tasyrik juga dianggap sebagai hari paling agung di sisi Allah SWT setelah hari kurban. Menurut hadis, "Sesungguhnya hari-hari yang paling agung di sisi Allah SWT adalah hari kurban (Idul Adha), kemudian hari al-qarr (hari setelah Idul Adha)."

Baca Juga: Pertamina Ekstra Gencar: 182 KL Dropping BBM untuk Idul Adha di Papua

Pada hari Tasyrik, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak zikir, mengingat Allah SWT dengan membaca tahlil, tahmid, serta takbir. Ada juga beberapa amalan sunah yang dapat dilakukan pada hari Tasyrik, seperti memperbanyak takbir, tahlil, dan tahmid.

Takbir merupakan ibadah yang paling dianjurkan pada hari Tasyrik. Menurut Imam Bukhari, seorang muslim dianjurkan untuk memperbanyak takbir di hari Tasyrik setelah salat, dan ini disampaikan melalui riwayat Ibnu Abbas RA.

Selain amalan sunah, pada hari Tasyrik, umat Islam dilarang untuk berpuasa. Sebab, hari Tasyrik juga disebut sebagai hari untuk makan dan minum agar bisa menikmati olahan daging hewan kurban. Pada hari Tasyrik, larangan puasa juga disebutkan dalam hadis. Namun, bagi orang yang tidak memiliki hewan kurban bebas untuk berpuasa pada hari Tasyrik.

Baca Juga: Jokowi Tunaikan Ibadah Salat Idul Adha, Ucapkan Syukur dan Harapan untuk Indonesia Damai dan Maju

Dalam pandangan keagamaan, pada waktu itu Muslim dilarang untuk berpuasa karena hari tersebut adalah hari untuk makan dan minum agar bisa menikmati olahan daging hewan kurban.

Jadi, hari Tasyrik dapat membantu sebagai pengingat umat Muslim untuk memperbanyak amal ibadah dan mengambil manfaat dari waktu yang istimewa untuk berdhikr. Hari Tasyrik juga dapat mengajarkan kebaikan pada sesama manusia sehingga menambah kecintaan pada agama Islam.

Halaman:

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB