Dalam pidato raja, kerukunan antar umat beragama dianggap sama pentingnya dengan stabilitas politik. Raja Vajiralongkorn menyatakan bahwa pemimpin puasa harus dapat menciptakan kerukunan sehingga masyarakat dapat mencapai kebahagiaan dan masyarakat dapat menikmati kehidupan yang lebih baik.
Baca Juga: Kemenag dan FOZ Bergandengan Tangan: Salurkan Rp180 Juta untuk Korban Banjir di Sumatera Barat
Segala perbedaan antara masyarakat harus dijadikan penggalang persatuan dan kesatuan.
Perbedaan budaya dan kepercayaan harus dipertajam dengan rasa saling menghargai, toleransi, serta kerukunan sosial. Semoga Hari Raya Tri Suci Waisak menjadi sumber inspirasi untuk merajut kembali kerukunan sosial bagi kita semua.