catatanfakta.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah mengindikasikan kandidat Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar, dalam Pilgub Jatim 2024.
Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah mengatakan bahwa pihaknya telah berharap lama agar Marzuki mau maju di kontestasi Pilgub Jatim 2024.
Apalagi, dalam survei ARCI, elektabilitas Kiai Marzuki jauh di atas 20% jika head to head dengan Khofifah.
Baca Juga: Golkar Umumkan Rekomendasi Khofifah-Emil Sebagai Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jatim
Sementara itu, elektabilitas Khofifah Indar Parawansa berada di angka 42,1% menurut survei ARCI. Ada beberapa nama lain yang punya potensi seperti Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad, mantan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, dan Menaker RI Ida Fauziyah. Hanya saja, elektabilitas mereka masih jauh dari Khofifah.
Dalam Pilkada 2018, Khofifah memenangkan pemilihan dengan elektabilitas mencapai 55% dari data penghitungan suara KPU. Sekarang, elektabilitas Khofifah naik menjadi 42.1%. Menurut survei, Khofifah masih lebih dominan dibandingkan dengan para calon lainnya termasuk KH Marzuki Mustamar.
Sebagai salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, NU menjadi target partai politik dalam Pilgub Jatim. Mantan Sekretaris Jenderal PBNU Said Aqiel Siradj mengatakan bahwa NU merasa senang dengan adanya kandidat yang didukung oleh banyak partai politik dalam Pilgub Jatim 2024.
Sebagai informasi, NU memiliki pengaruh cukup besar di Jawa Timur, yang di antaranya terlihat dari kemenangan Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada 2018. Mereka memenangkan pemilihan dengan perolehan suara yang cukup signifikan di Jawa Timur.
Dalam hal ini, PKB sebagian besar diisi oleh pengurus NU dan ada beberapa orang yang menganggap bahwa PKB adalah kelompok politik NU. Oleh karena itu, pengumuman PKB untuk mencalonkan KH Marzuki Mustamar sangat diharapkan oleh pengurus NU.
Partai politik menjadi salah satu penentu dalam Pilgub Jatim. Mendapatkan dukungan dari partai politik, khususnya partai besar seperti PKB, dapat memberi keuntungan serta kesempatan kandidat untuk memperoleh kursi pemenang.
Baca Juga: Koalisi Indonesia Maju Bersiap Mengadakan Pertemuan, PKB dan NasDem Masuk Daftar Tamu
Serta adanya pengusungan dengan ekstensi partai politik dapat menarik dukungan dan simpati masyarakat untuk memilih kandidat yang mereka usung.