Catatanfakta.com - Kasus pengemudi Fortuner arogan yang ngaku adik jenderal dan menabrak mobil wartawan telah menjadi perbincangan banyak orang.
Setelah memicu kericuhan, si pengemudi, yang memiliki inisial PWGA, berusaha mencari siasat untuk lolos dari masalah.
Dia mendapat saran dari kakaknya untuk membuang pelat TNI palsu yang dipakainya di Bandung dan menyembunyikan kendaraannya agar tak mudah ditemukan.
Baca Juga: Jadilah Bagian Dari Perkeretaapian Indonesia Lewat Rekrutmen Besar-Besaran 2024 di PT KAI
Kasus ini terungkap setelah viral di media sosial karena PWGA memakai pelat dinas TNI palsu pada saat ruas Tol Jakarta-Cikampek sedang diberlakukan ganjil-genap.
Namun, pengemudi ini sadar bahwa menggunakan pelat dinas adalah tindakan melanggar hukum, dan untuk mengelabui pihak kepolisian, dia membuang pelat TNI palsu di Bandung dan mengumpetkan mobilnya di rumah kakaknya di Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
PWGA akhirnya ditangkap oleh polisi saat berada di rumah kakaknya. Saat penangkapan, mobilnya masih ada di lokasi tetapi disembunyikan dan ditutup menggunakan terpal olehnya.
Baca Juga: Peluang Karir Menjanjikan di PT Kereta Api Indonesia (Persero), Ini Syarat dan Tahapan Seleksinya
Kasus ini membuktikan bahwa segala bentuk kecurangan tidak akan melindungi si pelaku dari hukuman.
Sebaliknya, kecurangan hanya akan membuat masalah semakin berlarut-larut dan memperberat hukuman yang akan diterima.
Sebagai anggota masyarakat yang baik, mari kita patuh pada aturan serta toleransi lalu lintas yang berlaku dan menghindari tindakan pelanggaran.
Sekali lagi, harus diingat bahwa pelanggaran dapat menimbulkan bahaya bagi diri sendiri dan orang lain.