Catatanfakta.com-Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, proyek strategis nasional yang dilakukan oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), telah mencapai progres 89,51%. Proyek ini merupakan salah satu investasi terbesar dan dengan kompleksitas tinggi, melibatkan total 5.203 peralatan dengan berat keseluruhan mencapai 110 ribu ton, setara dengan 4,5 kali berat patung Liberty.
Baca Juga: Mudik Malam Hari, Tidur di Siang Hari Bolehkah?
Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen mengungkapkan bahwa salah satu unit terberat pada proyek RDMP Balikpapan adalah Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) dengan berat sekitar 1.099 ton, setara dengan 12 unit pesawat Boeing 737-800. RFCC merupakan unit yang dapat meningkatkan profitabilitas kilang melalui pengolahan residu menjadi produk yang bernilai lebih tinggi.
Baca Juga: BPOM Temukan Lebih dari 51.000 Produk Kosmetik Ilegal di 731 Sarana Klinik Kecantikan
Selain itu, keberhasilan proyek RDMP Balikpapan juga ditopang oleh electrical cable dengan panjang mencapai 5.040 kilometer, setara dengan antara Jakarta-Soul, Korea Selatan. Dalam proyek ini juga tercatat volume beton sebanyak 307.670 meter kubik atau setara dengan dua kali volume beton Petronas Tower di Malaysia. Sementara itu, berat steel structure mencapai 74.723 ton atau setara dengan 7 kali berat Steel Menara Eiffel.
Baca Juga: Menangkal Kantuk saat Mudik: Benarkah Minum Kopi atau Suplemen Kebugaran Efektif?
Kapasitas kilang Balikpapan akan meningkat menjadi 360.000 barel per hari dari sebelumnya 260.000 barel per hari pada Mei 2024, menjadikannya kilang terbesar di Indonesia dan salah satu terbesar di Asia Tenggara. Meski begitu, praktisi di bidang kilang mengingatkan bahwa kilang yang besar bukanlah jaminan keberhasilan finansial yang besar. Oleh sebab itu, peningkatan kapasitas kilang harus diimbangi dengan inovasi dan efisiensi yang relevan dan efektif.