Catatan Fakta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, mengeluarkan peringatan serius kepada para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi. Mereka diminta untuk mewaspadai jalan-jalan rawan longsor yang semakin berpotensi akibat meningkatnya curah hujan belakangan ini.
"Jalan-jalan di daerah ini rentan terhadap longsor karena tingginya curah hujan," ujar Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, di Lebak, Jumat kemarin.
Menurut laporan yang diterima, ada beberapa ruas jalan yang patut diwaspadai, antara lain Rangkasbitung-Bayah dengan tujuh titik rawan longsor seperti di Kaduagung, Gagambiran, Pasir Peteuy, Leuwi Jaksi, Cikareo, Curahem, dan Desa Cihara. Sementara itu, jalur Rangkasbitung - Terminal Ciboleger juga memiliki enam titik rawan, termasuk di Ranca Lutung, Wantisari, Pasir Eurih, Cikapek, Hantap, dan Bangkonol.
Tidak hanya itu, ruas jalan yang menghubungkan Citorek - Cibeber - Cipanas- Rangkasbitung-Leuwidamar- Cileles - Muncang - Sobang - Bojongmanik-Gunungkencanan-Cilograng juga menjadi perhatian utama.
Febby meminta kepada para sopir untuk selalu waspada saat melintasi jalan-jalan tersebut, terutama saat musim mudik Lebaran. "Kami berharap para pengemudi dapat mengantisipasi potensi bahaya dan mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama," tandasnya.
Pihak BPBD telah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan setempat untuk memasang rambu-rambu peringatan di daerah rawan longsor. Hal ini dilakukan guna mengingatkan pengemudi untuk berkendara dengan kecepatan yang lebih rendah dan hati-hati.
Tidak hanya itu, BPBD juga telah menyiagakan peralatan kebencanaan seperti perahu karet dan senso. Selain itu, terdapat 18 anggota kebencanaan, 28 relawan, 120 anggota desa tangguh, dan sejumlah anggota dari instansi lain yang siap bersiaga di posko-posko dan titik rawan bencana selama momen Lebaran.
Febby menekankan pentingnya keselamatan dalam perjalanan, dan berharap para pemudik dapat mematuhi aturan serta petunjuk dari petugas di lapangan demi menghindari risiko yang tidak diinginkan.