Catatanfakta.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengungkap fakta mengejutkan terkait penyebab banjir parah yang melanda Kota Semarang.
Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, kondisi topografi khusus wilayah Semarang menjadi pemicu utama dari bencana banjir tersebut.
Dwikorita menjelaskan bahwa wilayah Semarang mengalami penurunan yang signifikan, yang merupakan faktor utama dalam banjir parah yang terjadi pada Rabu (13/3/2024) lalu.
Baca Juga: Skandal Rumah Tangga: Amy Bongkar Bukti Selingkuh Aden dengan Tisya Erni!
Hal ini bertolak belakang dengan kondisi di daerah lain yang tidak mengalami penurunan serupa.
Penyebab banjir di Semarang ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya.
Salah satunya adalah cuaca ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah Jawa Tengah pada hari yang sama, dengan hujan deras, petir, dan angin kencang yang terjadi di sekitar wilayah ibu kota provinsi tersebut.
Baca Juga: Skandal Rumah Tangga: Amy Bongkar Bukti Selingkuh Aden dengan Tisya Erni!
Lebih lanjut, Dwikorita menjelaskan bahwa banjir di Semarang kali ini dipicu oleh fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) dan adanya bibit siklon tropis.
Namun, kondisi geologis yang kritis, terutama di wilayah pesisir yang rendah dari permukaan air laut, membuat Semarang menjadi wilayah paling terdampak.
Selain itu, terdapat juga fenomena banjir rob atau banjir pesisir yang semakin memperparah dampak banjir akibat curah hujan yang tinggi.
Baca Juga: Profil Rose Hanbury, Diduga Orang Ketiga di Antara William dan Kate
Dwikorita juga memperingatkan bahwa potensi banjir pesisir masih dapat berlanjut, mengingat adanya fenomena seperti Super New Moon yang dapat meningkatkan ketinggian pasang air laut.
BMKG mencatat bahwa potensi tinggi gelombang yang sangat kasar dapat terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia pada periode 14-18 Maret 2024.