Catatanfakta.com - Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Nova, menjadi salah satu dari ribuan mahasiswa yang terkena dampak pembatalan sepihak Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Nova, dalam diskusi bertajuk 'Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul, Nasibmu Kini' di Upnormal Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat pada Rabu (6/3/2024), menyuarakan keheranannya terkait pemangkasan anggaran KJMU oleh Pemprov DKI Jakarta.
Dalam pernyataannya, Nova mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak dari pemangkasan anggaran tersebut.
Baca Juga: Kontroversi Lightstick The Boyz: Jelek atau Lucu? Knetz Terbagi Pendapat
"Kalau dari saya pribadi, jujur sangat benar-benar mempertanyakan sih. Bahkan bukan hanya saya saja, banyak dari teman-teman saya mempertanyakan," ujar Nova.
Nova juga menyampaikan bahwa Pj Gubernur DKI Jakarta mengungkapkan bahwa anggaran APBD DKI senilai 80 triliun rupiah dianggap kurang.
Namun, Nova mengingatkan bahwa pada tahun sebelumnya, anggaran Pemprov DKI Jakarta mampu membiayai mahasiswa penerima KJMU.
"Padahal di tahun sebelumnya, anggaran segitu tuh cukup-cukup saja untuk membiayai kita. Bahkan banyaknya tuh jauh lebih sama dari yang ada sekarang," tambah Nova.
Nova juga menyoroti bahwa anggaran Pemprov DKI Jakarta tahun lalu mampu membiayai program pendidikan lainnya, seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Bahkan, Nova mengungkapkan bahwa pada tahun sebelumnya, anggaran tersebut dirasakan oleh mahasiswa untuk mendapatkan bantuan sosial seperti sembako murah.
Baca Juga: Catatan Sejarah Baru: 5 Negara Siap-siap Sambut Ramadhan 1445 H Lebih Awal pada 12 Maret 2024!
"Bahkan lebih makmur, kalau tidak salah bahkan sampai untuk seperti dana bansos kayak ayam murah, telur murah, dulu kita masih bisa dapat dengan jumlah banyak," ungkap Nova.
Saat ini, dampak dari pemangkasan KJMU sudah dirasakan oleh beberapa mahasiswa yang mengalami penurunan desil atau klasifikasi ekonominya.