Surabaya, catatanfakta.com - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menggencarkan dorongan untuk mengembangkan industri pertahanan Indonesia, khususnya dalam produksi kapal serang ringan yang dilengkapi dengan teknologi canggih anti deteksi atau stealth.
Hal ini disampaikan Prabowo saat melakukan inspeksi terkait modernisasi kapal di PT PAL Indonesia, Surabaya.
Pada kunjungan tersebut, Prabowo mendapatkan penjelasan mengenai kemajuan modernisasi 41 kapal (R41), yang telah mencapai 40 persen dari PT PAL.
Serta proyek-proyek serupa di galangan kapal lainnya, seperti PT. Batamec, PT. Palindo Marine, PT. Waruna Shipyard, dan PT. Dok Bahari Nusantara.
"Setelah modernisasi ini, kita harus fokus pada pembuatan destroyer dan kapal serang ringan modern dengan kecepatan tinggi, dilengkapi senjata ampuh, tetapi memiliki kemampuan low radar sehingga dapat bergerak tanpa terdeteksi, semacam teknologi stealth," ungkap Prabowo.
Prabowo memberikan apresiasi terhadap kemajuan perbaikan kapal dan menghimbau Angkatan Laut untuk mendalami potensi modernisasi platform lainnya.
"Angkatan Laut diharapkan dapat mempelajari ulang semua platform yang memungkinkan untuk dimodernisasi," tambahnya.
Dalam konteks pembangunan pertahanan, Prabowo juga menyebutkan kebanggaannya terhadap proyek pembangunan kapal fregat 'Merah Putih' di PT PAL. Kapal ini merupakan bukti dari kemampuan industri pertahanan dalam negeri, dibangun tanpa bantuan teknis dari negara asing.
"Saya sangat bangga bahwa pembangunan fregat ini, kapal perang terbesar yang pernah kita bangun, dilakukan sepenuhnya di Indonesia tanpa bantuan teknis dari luar negeri," tegas Prabowo.
Dorongan Prabowo untuk mengembangkan teknologi anti deteksi pada kapal serang ringan diharapkan dapat meningkatkan daya tangkal dan mobilitas Angkatan Laut Indonesia dalam menghadapi ancaman potensial di masa depan.