Catatanfakta.com - Jakarta, Debat cawapres menjadi ajang untuk menguji kemampuan dan karakter calon wakil presiden.
Pada debat terbaru, Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menarik perhatian dengan sikap adabnya yang terus terpancar, terutama dalam berinteraksi dengan cawapres senior nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dan nomor urut 3 Mahfud MD.
Dalam sesi debat, Gibran tidak hanya memberikan respons verbal terhadap argumen kedua lawannya, namun juga selalu mengawali setiap tanggapannya dengan kata-kata terima kasih.
Baca Juga: Gibran Sorot Catatan Cak Imin dalam Debat: Gus Mimin, Enak Banget Baca Catatannya!
Misalnya, saat Muhaimin membahas kelangkaan pupuk dan kesejahteraan petani, Gibran dengan sopan menyampaikan terima kasih atas pemaparan tersebut.
Selain dari kata-kata, adab Gibran juga tercermin dalam gerak tubuhnya. Ketika Mahfud menyampaikan tanggapannya, Gibran tampak mengatupkan kedua telapak tangannya sebagai tanda penghargaan.
Bahkan, ketika menyanggah argumentasi Mahfud, Gibran memohon maaf dengan sikap yang rendah hati.
Baca Juga: Gibran Akan Bersihkan Tambang Nakal dan IUP nya dicabut demi Kemakmuran Rakyat
Di akhir sesi debat, Gibran kembali menunjukkan adabnya dengan mengucapkan kata maaf kepada Muhaimin dan Mahfud, sembari membungkuk berkali-kali saat bersalaman tangan.
Bahkan, momen akrab terlihat saat Gibran berbisik dengan Mahfud dalam pelukan, menunjukkan semangat untuk menjaga kesantunan meskipun dalam suasana debat yang panas.
Gibran, yang juga menanggapi tanggapan Mahfud tentang impor pangan dan konsep Trisakti Bung Karno, menegaskan pentingnya menghindari narasi-narasi menakutkan kepada warga.
Dengan tegas, dia menyatakan, "Terima kasih Prof. Untuk evaluasi Mahfud, saya minta maaf jika ada kesalahan dalam kata-kata, tetapi kita perlu menilainya dan hindari memberikan narasi yang menakutkan kepada masyarakat.
Sikap adab dan terima kasih yang terus dipertahankan oleh Gibran Rakabuming Raka memberikan nuansa berbeda dalam arena debat cawapres, menunjukkan kematangan dan kesopanan dalam berpolitik.