Catatanfakta.com - Rumah produksi Dee Company akan segera mengangkat kisah tragis Vina, seorang gadis yang menjadi korban kekejaman geng motor di tahun 2016, dalam film berjudul "Vina Sebelum Tujuh Hari."
Anggy Umbara, sutradara film Vina Sebelum Tujuh Hari ini, berharap agar karya ini tidak hanya menjadi hiburan semata, melainkan juga dapat menyampaikan pelajaran berharga kepada para penonton.
Pada awalnya, kematian Vina dan kekasihnya, Eky, dianggap sebagai kecelakaan lalu lintas Namun, kecurigaan muncul ketika jenazah keduanya ditemukan dalam kondisi yang sangat mengenaskan.
Melalui penyelidikan lebih lanjut, polisi menemukan bahwa Vina menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan oleh geng motor di Cirebon.
Cerita ini menjadi viral ketika rekaman suara Vina yang mencekam beredar, menceritakan kronologi pembunuhan brutalnya.
Pada usia 16 tahun, Vina, yang sedang bersiap menikah dengan Eky, menjadi target kekejaman geng motor.
Kejadian tragis itu berawal dari penolakan cinta Vina terhadap Egi, sahabat Eky, yang kemudian membalas dendam dengan kekejaman yang tak terbayangkan.
Rumah produksi Dee Company telah mendapat restu dari keluarga Vina untuk mengangkat kisah ini ke layar lebar.
Dheeraj Kalwani, produser Dee Company, menyatakan, "Cerita ini bukan hanya tentang kesedihan, tetapi juga tentang banyak hal baik dari sosok Vina yang belum terungkap. Inilah yang akan kami tunjukkan dalam film."
Baca Juga: 7 Pemeran Film Vina Sebelum 7 Hari Berziarah ke Makam, Proses Syuting Penuh Haru
Keluarga Vina, yang awalnya harus menghadapi stigma negatif pasca-kematian putri mereka, berharap bahwa film "Vina: Sebelum Tujuh Hari" dapat memberikan gambaran positif terhadap kepribadian dan perjuangan Vina.
Ibu Vina, Sukaesih, menyampaikan harapannya, "Saya berharap Dee Company bisa menunjukkan betapa hancurnya hati kami sebagai orangtua yang kehilangan Vina."