Catatanfakta.com - Islam, sebagai agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, ternyata memiliki panduan komprehensif untuk budaya akademik dan etos kerja.
Mengutip buku terkini, "Isu-Isu Global Manajemen Pendidikan Islam" oleh Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd., dkk (2021), budaya akademik dalam Islam bukan sekadar mencari kebenaran, tetapi juga menjadi dasar bagi institusi pendidikan.
Ciri-ciri perkembangan budaya akademik yang diuraikan, seperti penghargaan terhadap pendapat orang lain, pemikiran rasional, dan kebiasaan membaca, membuktikan bahwa Islam mendorong akademisi untuk berkembang secara holistik.
Baca Juga: Telaga Saat, Keindahan Tersembunyi di Tengah Perkebunan Teh Bogor
Selanjutnya, "etos" yang berasal dari bahasa Yunani dan dipahami sebagai sikap, kepribadian, dan keyakinan, memiliki makna dalam Islam.
Etos kerja dalam Islam, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, bukan hanya tentang menumpuk kekayaan, melainkan tentang aktualisasi keimanan dan ketakwaan.*
Keyakinan ini tercermin dalam kunci etos kerja Nabi Muhammad SAW, yang melibatkan bekerja secara profesional, melaksanakan pekerjaan dengan manajemen baik, tidak menyia-nyiakan kesempatan, dan bekerja bersama tim solid.
Baca Juga: JungleLand Adventure Theme Park: Destinasi Wisata Seru di Bogor untuk Liburan Keluarga
Semua ini, menurut Islam, adalah bagian dari mencari ridha dari Allah SWT.
Demikianlah, makna budaya akademik dan etos kerja dalam Islam memberikan landasan bagi setiap Muslim untuk belajar dan bekerja sesuai syariat, mengaktualisasikan iman, dan meraih kesuksesan dengan cara yang bermanfaat dan benar di mata Allah.
Semoga penjelasan ini memberikan semangat baru dalam meniti perjalanan ilmu dan rezeki.