Catatanfakta.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menjelaskan alasan di balik kebijakan Merdeka Belajar. Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Ristek, Praptono, ada tiga alasan di balik kebijakan tersebut.
Pertama, kebijakan Merdeka Belajar diadakan karena angka literasi dan numerasi pelajar Indonesia masih rendah. Hal ini terbukti dari rendahnya skor literasi pelajar Indonesia dalam asesmen nasional dan Program for International Student Assessment (PISA).
Untuk mengatasi hal ini, Merdeka Belajar memungkinkan siswa memilih pelajaran yang mereka minati dan mengoptimalkan bakat dan kontribusi mereka untuk berkarya bagi bangsa.
Baca Juga: Mario Hermoso Bersiap Tinggalkan Atletico Madrid Menuju Aston Villa
Alasan kedua adalah rendahnya kemampuan numerasi atau berpikir siswa Indonesia, yang juga berkaitan dengan rendahnya literasi. Menurut Praptono, tantangan awal untuk meningkatkan kemampuan numerasi adalah dengan meningkatkan kemampuan literasi.
Alasan terakhir adalah untuk menumbuhkan kembali karakter Indonesia pada siswa, yang telah mengalami pengikisan karena perkembangan teknologi yang pesat.
Merdeka Belajar bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan karakter Indonesia yang kuat, di tengah laju perkembangan teknologi yang tidak bisa dibatasi.
Baca Juga: Misteri Terkuak! ROG Phone 8 Meluncur dengan Skor Benchmark Tinggi dan Spesifikasi yang Mengejutkan!
Maka, kebijakan Merdeka Belajar diadakan dengan tujuan menjawab tiga tantangan besar di dunia pendidikan Indonesia saat ini, yaitu rendahnya kemampuan literasi dan numerasi pelajar, serta pengikisan karakter Indonesia pada siswa.
Harapannya, Merdeka Belajar dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, sehingga siswa dapat lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.