Catatanfakta.Com- Pada dunia tumbuhan, ada sebuah fenomena menarik yang seringkali luput dari perhatian kita sehari-hari, yaitu nyctinasty.
Nyctinasty adalah respons fisiologis tanaman terhadap perubahan cahaya, khususnya saat peralihan dari siang ke malam.
Sebaliknya dengan apa yang umumnya terjadi pada tanaman yang mekar di bawah sinar matahari, nyctinasty justru membuat tanaman menutup kelopak bunganya atau menekuk daunnya saat malam tiba.
Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Anak Favorit di Bogor untuk Libur Sekolah
Fenomena ini terjadi pada berbagai jenis tanaman, mulai dari bunga hias hingga tanaman pangan.
Nyctinasty sebenarnya adalah strategi perlindungan alami yang diadopsi oleh tanaman untuk menghadapi perubahan kondisi lingkungan sepanjang hari.
Meskipun tampak unik, nyctinasty memiliki alasan ilmiah yang sangat beralasan.
Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Anak Favorit di Bogor untuk Libur Sekolah
Tanaman yang mengalami nyctinasty cenderung menutup kelopak bunga atau menekuk daunnya sebagai upaya untuk melindungi organ reproduksi dari berbagai faktor negatif yang dapat terjadi selama malam hari.
Salah satu alasan utama adalah untuk melindungi polen dari kelembaban yang tinggi yang seringkali terjadi di malam hari.
Polen yang basah rentan terhadap pertumbuhan jamur dan bakteri, sehingga dengan menutup kelopak bunga, tanaman dapat mengurangi risiko infeksi.
Baca Juga: Intip Rahasia Tersembunyi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Selain itu, nyctinasty juga dapat berperan sebagai mekanisme pertahanan terhadap serangan hama.
Dengan menutup kelopak bunga atau menekuk daun, tanaman dapat mengurangi kemungkinan serangan serangga dan predator lain yang aktif pada malam hari.
Beberapa tanaman bahkan memiliki struktur khusus, seperti bulu-bulu atau rambut halus, yang dapat mempersulit serangga untuk mendekati organ reproduksi.