Catatanfakta.com - Film biopik yang sukses, BUYA HAMKA, kembali menggebrak dengan sekuelnya, HAMKA & SITI RAHAM, yang siap menghibur penonton pada 21 Desember mendatang.
Meski proses produksi terhambat oleh pandemi, sutradara Fajar Bustomi berharap film ini dapat memberikan inspirasi di tengah tahun politik.
Baca Juga: Referensi Film : Srimulat Hidup Memang Komedi
1. Terhalang Pandemi
Fajar Bustomi, sutradara HAMKA & SITI RAHAM, mengungkapkan bahwa film ini sebenarnya bagian dari trilogi yang disiapkan dengan cermat.
Namun, pandemi yang melanda dunia memaksa penundaan perilisan.
Meskipun begitu, film ini akhirnya tayang menjelang pemilu, dan Bustomi berharap politisi dapat meneladani sikap Buya Hamka yang menjunjung tinggi kemanusiaan dalam berpolitik.
Baca Juga: 7 Film Indonesia tentang Guru untuk Peringati Hari Guru Nasional
2. Persahabatan dengan Presiden Soekarno
Tidak hanya mengisahkan kehidupan ulama Hamka dan istrinya, film ini juga mengungkap sisi unik persahabatan antara Hamka dan Presiden Soekarno.
Meskipun bersahabat sejak muda, perbedaan pandangan politik menjadi cobaan bagi hubungan keduanya.
Dalam film, penonton dapat menyaksikan peran Presiden Soekarno yang diperankan oleh Anjasmara.
Dengan nuansa politik yang tidak diinginkan di tahun pemilu, Fajar Bustomi berharap agar film ini tidak dipolitisasi dan dapat diapresiasi sebagai karya seni yang telah direncanakan sejak lama.
Melalui cerita ini, penonton diajak untuk merenung tentang kemanusiaan dan kebijaksanaan dalam berpolitik.