Perbandingan Kritis: Antara Stabilitas dan Keterbukaan
Pertanyaannya sekarang adalah, apakah stabilitas yang dihasilkan oleh mekanisme "checks and balances" pada masa Orde Baru lebih diunggulkan daripada keterbukaan dan partisipasi publik pada era Reformasi?
Apakah terdapat risiko kehilangan stabilitas dalam perjuangan mencapai demokrasi yang lebih inklusif?
Reaksi Publik dan Narasi Kritis
Warganet pun memberikan respons beragam terhadap perbandingan ini.
Sebagian memuji kestabilan masa Orde Baru, sementara yang lain berpendapat bahwa keterbukaan dalam era Reformasi adalah langkah maju yang tak terelakkan.
Hasil polling online dan diskusi media sosial menjadi sorotan utama, dengan netizen aktif menyuarakan pandangan mereka.
Baca Juga: Generasi Z Tersesat dari Google, Terjerat TikTok Sebagai Sumber Utama Informasi!
Kesimpulan: Sebuah Refleksi Pahit dan Manis
Perbandingan mekanisme "checks and balances" antara masa Orde Baru dan era Reformasi mengundang kita untuk merenung.
Apakah mungkin menemukan keseimbangan yang tepat antara stabilitas dan keterbukaan?
Adakah solusi cerdas yang dapat diambil dari kedua periode ini untuk membangun fondasi pemerintahan yang kuat dan responsif di masa depan?
Dengan pertanyaan-pertanyaan ini, kita diundang untuk merenung, berdialog, dan memahami bahwa pembangunan demokrasi adalah perjalanan yang terus-menerus, melibatkan partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat.