informasi

Panggil Saya 'Kak', Bukan 'Mas/Mbak': Memahami Gender Non Biner

Minggu, 26 November 2023 | 14:28 WIB

 

Catatanfakta.com --  Identitas non-biner semakin mendapat perhatian dalam beberapa tahun terakhir.

Identitas-identitas ini tidak mengidentifikasikan diri dengan gender biner tradisional, yaitu laki-laki atau perempuan,

namun mewakili persinggungan kedua identitas tersebut atau identitas yang sepenuhnya terpisah.

Baca Juga: Boleh Bercanda di Tempat Kerja, Asal Kenali Batas-batasnya

Dalam artikel ini, kami membahas pengalaman Feby, seorang individu non-biner yang mengidentifikasi diri sebagai bukan laki-laki atau perempuan.

Feby menceritakan betapa sulitnya mendamaikan identitas gender non-biner dengan masyarakat yang sangat bergantung pada konstruksi gender biner.

Kami juga menelusuri perjuangan individu non-biner terkait penggunaan bahasa, dan bagaimana mereka berharap dihargai dan dihormati, apa pun identitas yang mereka pilih.

Baca Juga: Harga Bahan Pokok Makin Naik, Belanja Rp 500 Ribu Bisa Dapat Apa Saja?

Feby (33), laki-laki kandung, pada tahun 2022 menyadari bahwa dirinya non-biner.

Meski ia tetap berpakaian khas maskulin dan terkadang mengenakan pakaian wanita, seperti sepatu hak platform, ia mengidentifikasi dirinya sebagai bukan laki-laki atau perempuan.

Sulit untuk merasa nyaman dengan diri sendiri jika hal tersebut tidak sesuai dengan label yang diberikan masyarakat kepada kita.

Baca Juga: Panggilan Polisi terhadap Promotor Konser Taylor Swift di Rio de Janeiro, Keselamatan Penggemar dalam Acara Konser Harus Dijamin.

Di Indonesia, tradisi membagi gender menjadi dua kategori saja: laki-laki dan perempuan, masih lumrah.

Namun, gender non-biner telah menjadi topik perdebatan dalam beberapa tahun terakhir, berkat sosok seperti Feby.

Halaman:

Tags

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB