CatatanFakta.com -- Performa para pemain Eropa memang belum bisa mengimbangi timnas Indonesia di laga kualifikasi Piala Dunia 2026. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dan membuat banyak penggemar mempertanyakan mengapa mereka tidak bermain di level biasanya bersama tim. Menurut analis sepak bola Mohamad Kusnaeni, ada beberapa faktor yang bisa menjelaskan mengapa para pemain tersebut terlihat kesulitan.
Di dua laga awal kualifikasi, pemain seperti Elkan Baggott, Shayne Pattynama, dan Sandy Walsh yang semuanya bermarkas di Eropa tampak kurang memiliki semangat yang bisa menambah kekuatan tim. Bahkan para pemain yang berkompetisi di Indonesia dan Asia pun tidak mampu mencapai kecepatan tersebut, dengan sebagian besar hanya mampu bertahan selama 60 hingga 70 menit sebelum kelelahan terjadi.
Menurut Kusnaeni, hal ini menjadi kesempatan bagi para pemain untuk merefleksikan bagaimana menjaga kebugarannya, khususnya yang bermain di Liga Indonesia. Ia juga menambahkan bahwa para pemain Eropa harus melakukan perjalanan jauh untuk bermain bagi tim, dan dalam banyak kasus, menghadapi lawan yang lebih tangguh seperti Irak, yang dapat menyebabkan kelelahan dan menurunkan tingkat performa mereka.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-23 Masuk Grup Neraka Bareng Qatar dan Australia di Piala Asia U-23 2024
Sebagai atlet profesional, penting untuk menjalani gaya hidup aktif yang mendukung tingkat kebugaran Anda. Pemain yang tampil di timnas harus selalu menjaga tingkat kebugaran fisik yang tinggi dan harus di atas rata-rata.
Namun, Kusnaeni mencermati pemain yang lolos ke pemusatan latihan nasional biasanya kondisinya memprihatinkan. Hal ini memaksa Shin Tae Yong, pelatih kepala tim Indonesia, harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk meningkatkan tingkat kebugarannya.
“Ini menjadi pelajaran bagi pemain untuk tidak mengikuti pemusatan latihan dengan tingkat kebugaran yang buruk. Waktu persiapannya harus cukup lama, atau kita akan melihat situasi seperti yang terjadi pada pertandingan sebelumnya,” kata Kusnaeni.
Baca Juga: Timnas Jepang U-17 Tinggalkan Ruang Ganti Stadion Manahan Bersih dan Rapi
Liga Indonesia juga perlu berupaya lebih keras dalam memperbaiki penjadwalan pertandingan. Kusnaeni menyarankan agar penjadwalan pertandingan direncanakan lebih optimal agar kalender tidak berantakan dengan pertandingan sebelum pertandingan internasional. Dengan begitu, pemain akan mendapat waktu istirahat lebih banyak, dan kondisi tubuhnya tetap prima sehingga bisa berfungsi maksimal.
Pada akhirnya, apa gunanya mengendalikan laju permainan jika tim Indonesia tidak bisa beradaptasi dengan situasi di lapangan? Kusnaeni juga menyatakan, kebugaran jasmani berperan penting dalam mengatur laju permainan. Jika seorang pemain tidak bisa mengimbangi laju lapangan, maka akan sulit mengendalikan tempo permainan.
Kesimpulannya, Timnas Indonesia perlu memberikan bobot yang sama baik performa fisik maupun mental. Ditambah dengan peningkatan penjadwalan pertandingan, tim Indonesia mempunyai potensi untuk meningkatkan kondisi fisik mereka dan juga tingkat performa mereka secara keseluruhan.