Catatanfakta.com - Teori budaya politik yang dikemukakan oleh Almond dan Powell menciptakan kerangka pemikiran untuk mengkategorikan dan memahami pola perilaku politik dalam suatu masyarakat.
Menurut Almond dan Powell, terdapat tiga jenis budaya politik yang saling bersinggungan dalam suatu masyarakat, yaitu budaya politik parokial, subjek, dan partisipan.
1. Budaya politik parokial: Karakteristik dari tipe budaya politik ini adalah keterbatasan warga dalam mengikuti dan berpartisipasi dalam politik.
Masyarakat kurang informasi dan tidak melibatkan diri dalam isu politik. Hal ini dapat terjadi karena minimnya pendidikan politik dan tingkat kesejahteraan yang rendah.
2. Budaya politik subjek: Dalam tipe ini, masyarakat memiliki kesadaran tentang sistem politik dan pemerintah, tetapi partisipasi politik pasif.
Masyarakat hanya memandang pemerintah sebagai pemberi keputusan dan mengikuti arahan tanpa banyak menuntut hak-hak politiknya.
Baca Juga: Membahas Kategori Budaya Politik Menurut Almond dan Powell di Indonesia
3. Budaya politik partisipan: Tipe ketiga ini menunjukkan adanya partisipasi aktif dari masyarakat dalam kehidupan politik.
Masyarakat terlibat dalam diskusi politik, mengekspresikan pendapat, dan menggunakan hak-hak mereka dalam proses politik, seperti pemilu, demonstrasi, dan kegiatan sosial lainnya.
Budaya politik Indonesia merupakan kombinasi dari ketiga tipe budaya politik yang dijelaskan oleh Almond dan Powell. Berbagai faktor berperan dalam menciptakan karakteristik budaya politik di Indonesia,
seperti sejarah kolonialisme dan Orde Lama yang menekankan kepatuhan terhadap pemerintah, awan politik Orde Baru yang masih membekas dalam era transisi demokrasi, serta keberagaman etnik dan budaya yang kaya dan kompleks.
Dalam praktiknya, Indonesia tidak hanya menunjukkan satu tipe budaya politik, melainkan kombinasi dari ketiganya.