Catatanfakta.com - Indonesia, negara dengan kekayaan budaya yang luar biasa, selalu dikenal karena keragaman etnis, bahasa, agama, dan budaya.
Namun, seiring perkembangan zaman, fenomena seperti etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi mulai mengintai harmoni di antara berbagai kelompok masyarakat.
Sebagai bangsa yang menghargai persatuan dalam keberagaman, penting untuk memahami bagaimana ketiga masalah ini dapat menjadi sumber permasalahan yang serius.
Baca Juga: Penerapan Konsep Budaya Politik Almond dan Powell dalam Konteks Politik Indonesia
**Etnosentrisme**: Etnosentrisme adalah pandangan bahwa kelompok etnis atau budaya sendiri lebih unggul daripada kelompok lain.
Hal ini dapat menghasilkan ketidaksetaraan dan konflik antar-etnis.
Sebagai contoh, kita bisa melihat ketegangan antara suku-suku di Papua dan beberapa insiden penindasan terhadap kelompok minoritas yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Baca Juga: Indonesia-Korsel Kembali Berkolaborasi Gelar Kompetisi Start Up BMC 2023
Etnosentrisme dapat menghambat kemajuan sosial dan ekonomi bangsa.
**Prejudis**: Prejudis adalah sikap atau keyakinan negatif terhadap kelompok tertentu berdasarkan stereotip atau prasangka yang tidak berdasar.
Hal ini dapat mengakibatkan ketidakadilan dan ketidaksetaraan.
Contoh kasusnya adalah perlakuan tidak adil terhadap kelompok non-Muslim dalam beberapa aspek kehidupan di Indonesia, seperti dalam urusan pekerjaan, pendidikan, atau pemberian izin usaha.
Baca Juga: Mitsubishi Beri Diskon Suku Cadang untuk Model Mobil Lawas di Indonesia