Catatanfakta.com - Desa Penglipuran, sebuah desa wisata di Bali, Indonesia, baru-baru ini berhasil meraih penghargaan prestisius sebagai salah satu dari 54 UNWTO Best Tourism Villages 2023.
Penilaian ini dilakukan oleh World Tourism Organization (UNWTO) yang memilih desa wisata terbaik di dunia.
Sukses ini tak lepas dari perjuangan dan kerja keras pengelola desa serta dukungan dari berbagai pihak, termasuk PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Baca Juga: Berikut adalah faktor yang mempengaruhi budaya
Menurut Wayan Sumiarsa, ketua pengelola Desa Penglipuran, tahap seleksi dan persiapan untuk memenuhi kriteria pariwisata berkelanjutan di kancah internasional sangat ketat.
Pengelola desa harus mempersiapkan berbagai fasilitas, sarana prasarana, sistem pengelolaan, hingga menguatkan aspek sosial budaya yang menjadi identitas desa.
Selain itu, dukungan dari Pelindo dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sangat penting dalam mengirim delegasi ke Samarkand, Uzbekistan, untuk menerima penghargaan.
Baca Juga: prinsip-prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera
Pihak desa menghadapi tantangan dalam komunikasi internasional, terutama dalam hal penggunaan bahasa asing.
Namun, kendala tersebut berhasil diatasi berkat keterampilan dan kemampuan para pengelola dalam menjelaskan detail informasi tentang desa dengan menggunakan bahasa asing.
Sebagai satu-satunya desa dari Indonesia yang terpilih dalam daftar desa wisata terbaik di dunia, Desa Penglipuran telah menunjukkan komitmen dan upaya yang luar biasa dalam menjaga keberlanjutan dan keunikan kebudayaan lokal.
Baca Juga: Etnosentrisme, Prejudis, dan Diskriminasi Dapat Menjadi Sumber Permasalahan Bagi Bangsa Indonesia.
Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Bali, tetapi juga bagi seluruh Indonesia dan semakin mengukuhkan posisi negara ini sebagai destinasi wisata berkelas dunia.